PANYABUNGAN –
Pembukaan dan Pengoperasian Sumur T-11 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Selasa (27/9/2022) sore, Telah Menimbulkan Permasalahan. Banyak Warga yang kembali Menjadi Makan korbannya, diduga Terpapar Gas H2S .
Setidaknya ada 83 Warga di Kecamatan. Puncak Sorik Marapi (PSM) yang harus Mendapatkan Perawatan intensif Setelah Perusahaan Tersebut Membuka Sumur itu. Mereka ini adalah Warga Desa . Sibanggor Tonga dan Warga Desa .Sibanggor Julu yang ada di Wilayahnya Bersentuhan langsung Dengan Perusahaan.
Dikabarkan, Sebelumnya Perusahaan juga Melakukan logging Test Pada Sumur yang Sama dan Saat itu diketahui ada Delapan yang Menjadi korbannya. Dan hari ini korban lebih Banyak yang umumnya adalah Perempuan Berusia lanjut.
Di RSUD Panyabungan, ada Sebanyak 39 korban yang dirawat di sana Sementara di RSU Permata Madina ada Sebanyak 44 korban. Mereka ini rata-rata Mengalami Pusing, Mual dan Muntah dan saat ini Semua Sudah dalam keadaan sadar.
Menurut informasi, PT. SMGP Telah Mensosialisasikan kepada Warga prihal Pembukaan sumur T-11 yang Berlokasi di Wellpad T ini. Ada yang menyebutkan ketika Sumur dibuka arah mata angin berubah. Namun keakurasiannya masih dalam penyelidikan dan pihak perusahaan juga belum memberikan klarifikasi.
Sementara untuk warga lainnya yang masih di lokasi, telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Telah Memasang Tenda-Tenda darurat.
“Warga Meminta kepada dari Pihak PT . SMGP harus Serius dan Bertanggung jawab Dengan kejadian ini,” kata Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution, di Panyabungan.(Iwan Syaputra).