SINJAI, Kosongsatunews.com – Alenangka di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, memiliki potensi besar dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Desa ini terletak strategis karena dilalui oleh jalan nasional Poros Sinjai-Bulukumba, yang merupakan jalur utama penghubung antar kabupaten. Posisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi pengembangan usaha, terutama dalam hal akses logistik dan distribusi produk ke pasar yang lebih luas.
Desa Alenangka juga didukung oleh berbagai fasilitas penting seperti BRI Unit Bikeru, Rumah Sakit Pratama Bulupaccing, Polsek Sinjai Selatan, Puskeswan, Sentra Industri Peternakan, serta SPBU Joolampe dan usaha mobil Trans Sulawesi PT. Nurfiqar. Infrastruktur dan fasilitas ini menjadi modal penting untuk meningkatkan peluang usaha lokal.
Salah satu UMKM yang memiliki prospek cerah adalah Bengkel Las dan Mobil Fajar Mandiri milik Ake. Berdasarkan pantauan kosongsatunews.com pada Minggu, 8 September 2024, meski masih dikelola secara individu, bengkel ini memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi industri yang mampu menampung banyak tenaga kerja. “Kalau ada sport dari pemerintah, saya yakin bisa menampung tenaga kerja sampai puluhan orang,” ungkap Ake dengan optimisme.
Bengkel ini berpotensi memproduksi berbagai kebutuhan industri, seperti kursi rangka baja, besi pengaman, serta bergerak di bidang pengecatan mobil (dico). Dengan permintaan pasar yang stabil, bengkel ini dapat memperluas skala produksinya jika didukung oleh pemerintah. Namun, saat ini pengembangan bengkel masih terbatas karena kurangnya pembinaan dan dukungan yang signifikan dari pihak berwenang.
Ake menyebutkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting untuk membuka peluang lebih besar bagi usahanya. “Selama ini, pemerintah masih kurang jeli melihat berbagai potensi dan usaha yang bisa langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. Dia berharap agar UMKM di Desa Alenangka mendapat perhatian lebih agar bisa tumbuh menjadi industri besar yang mandiri.
Selain dukungan pembinaan, Ake juga mengeluhkan masalah legalitas usaha. Ia menyampaikan bahwa pengurusan legalitas di Kabupaten Sinjai seringkali membutuhkan biaya yang cukup besar. “Baru-baru ini saya berencana mengurus legalitas usaha melalui situs CV, tapi terbentur biaya yang mencapai sekitar dua jutaan,” jelasnya. Kendala ini menjadi salah satu hambatan bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya secara lebih formal dan luas.
Potensi UMKM di Desa Alenangka tak hanya terbatas pada usaha bengkel Ake. Di desa ini, berbagai sektor usaha seperti jasa, kerajinan, dan makanan olahan juga memiliki peluang besar untuk berkembang. Jika pembinaan dan dukungan modal yang tepat diberikan, UMKM di sini bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Menjelang Pilkada Sinjai 2024, harapan besar masyarakat tertuju pada para kandidat yang bersaing dalam pemilihan. Mereka berharap program-program yang ditawarkan oleh para calon tidak hanya sekadar retorika politik, tetapi juga mencakup rencana konkret untuk pengembangan UMKM menjadi industri. “Harapan kami, siapapun yang terpilih bisa memperhatikan sektor UMKM. Pengembangan UMKM menjadi industri harus masuk dalam program prioritas,” ujar salah satu warga Desa Alenangka.
Pemerintah Kabupaten Sinjai diharapkan lebih proaktif dalam melihat dan mendukung potensi UMKM di wilayah-wilayah seperti Desa Alenangka. Program pelatihan, bantuan modal, serta penyederhanaan proses legalitas usaha bisa menjadi langkah awal untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil menjadi industri besar yang berkelanjutan.
Jika pemerintah bergerak cepat memberikan dukungan yang tepat, Desa Alenangka bisa menjadi salah satu pusat industri kreatif di Sinjai Selatan. Dengan sumber daya manusia yang siap dan berbagai usaha yang telah berjalan, transformasi dari UMKM ke industri hanya tinggal menunggu waktu.
Masyarakat menanti adanya perubahan nyata dari pemimpin yang terpilih di Pilkada mendatang, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan dukungan penuh, Desa Alenangka dan desa-desa lainnya di Sinjai bisa menjadi pusat perkembangan ekonomi baru yang berbasis UMKM.(Yusuf Buraerah)