SINJAI – Masyarakat Lingkungan Babara, Kelurahan Sangiaseri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, menyambut positif rencana pengalokasian anggaran untuk penyediaan air bersih oleh Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Sulawesi Selatan. Salah satu warga Babara, Muhammad Nur, mengungkapkan bahwa fasilitas air bersih sangat dibutuhkan di daerah tersebut, terutama karena selama ini masyarakat hanya bergantung pada air serapan dari irigasi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Cocok sekali kalau Lingkungan Babara difasilitasi air bersih, karena selama ini kami bergantung pada air irigasi untuk mengisi sumur. Kalau air irigasi tidak mengalir, sumur pun ikut kering,” ujar Nur kepada kosongsatunews.com pada Minggu, 15 September 2024. Nur menjelaskan bahwa air tersebut hanya digunakan untuk mandi dan mencuci, sementara untuk keperluan memasak, ia masih menggunakan air galon.
Menanggapi situasi ini, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Prasarana Permukiman, M. Yamin, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai segera mengusulkan Lingkungan Babara sebagai salah satu penerima fasilitas air bersih. Bahkan, ia berjanji akan mengirimkan format pengusulan tersebut agar bisa segera ditandatangani oleh Bupati Sinjai.
“Saya akan kirimkan formatnya, dan kita serahkan kepada Pak Bupati untuk tanda tangan,” ungkap Yamin. Tidak hanya Babara, Yamin juga mendorong Pemkab Sinjai untuk mengusulkan hingga enam titik dari beberapa kecamatan yang berbeda di Sinjai. “Kalau bisa, usulkan minimal enam titik dari beberapa kecamatan,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sinjai, TR. Fahsul Falah, merespons dengan baik inisiatif ini. Ia menilai bahwa rencana dari Balai Prasarana Permukiman merupakan solusi tepat untuk masalah air bersih yang dialami oleh masyarakat Babara dan beberapa wilayah lainnya di Sinjai. “Kami sangat mendukung, dan akan segera menindaklanjuti usulan ini. Ini merupakan langkah besar untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit air seperti Babara,” jelas Fahsul Falah.
Namun, berbeda dengan pandangan warga, Lurah Sangiaseri, A. Iskandar, menyebutkan bahwa selama ini tidak ada kendala signifikan terkait ketersediaan air bersih di Lingkungan Babara. Bahkan, pihaknya tidak pernah menerima keluhan resmi dari warga. “Kalau ada yang mengeluhkan air bersih, mungkin hanya satu orang saja. Kenapa lagi kita angkat beritanya? Pak Camat sampai ditelepon Pak Sekda soal ini,” ungkap Iskandar, merujuk pada adanya perbedaan pendapat di tingkat birokrasi mengenai urgensi permasalahan ini.
Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Sulawesi Selatan terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan di Sinjai. Pada tahun 2023 lalu, Balai ini telah sukses merehabilitasi enam Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sinjai dengan anggaran mencapai Rp 10 miliar. SD yang mendapat renovasi meliputi SD Sompong, SD Uranga, SD Sengkang, SD Serre, serta dua SD di ibu kota Kabupaten Sinjai.
Proyek rehabilitasi ini berhasil meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di Sinjai, memberikan suasana belajar yang lebih baik bagi siswa dan guru. Dengan berbagai capaian ini, warga Sinjai berharap agar kerja sama dengan Balai Prasarana Permukiman tetap berlanjut, terutama dalam sektor-sektor krusial seperti penyediaan air bersih dan pembangunan infrastruktur lainnya.
Dukungan penuh dari TR. Fahsul Falah dan keseriusan Balai Permukiman diharapkan mampu mempercepat realisasi proyek-proyek penting ini, sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sinjai.(Yusuf Buraerah)