Polri Hadirkan Trauma Healing untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

JAKARTA, kosongsatunews.com – Polri mengirimkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) ke Flores Timur untuk membantu memulihkan kondisi psikologis korban erupsi Gunung Lewotobi. Tim ini menyasar lima titik posko pengungsian, yakni Posko Ile Gerong, Posko Bokang, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga.

Pendekatan yang dilakukan tidak hanya berlandaskan psikologi klinis, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Flores Timur. Brigjen Kristiyono, Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, menjelaskan bahwa pendekatan berbasis humanis dan budaya lokal membuat proses pemulihan lebih relevan dan diterima oleh warga.

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak psikologis akibat bencana ini. Untuk itu, tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif seperti permainan edukatif, energizer, dan menari. Aktivitas ini dirancang untuk membantu mereka melupakan pengalaman traumatis dan memulihkan kemampuan berinteraksi secara sosial. Dalam setiap posko, tim berinteraksi dengan sekitar 150 anak, memberikan dukungan yang menyentuh hati.

Brigjen Kristiyono menambahkan bahwa banyak anak kesulitan mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, sehingga pendekatan melalui permainan dan kegiatan kreatif lainnya dianggap lebih efektif untuk mengurangi ketegangan emosional. Selain itu, tim juga memberikan dukungan logistik kepada para pengungsi yang didistribusikan dengan bantuan Polwan Polres Flores Timur.

Tidak hanya anak-anak, para pengungsi dewasa juga mendapatkan perhatian khusus. Kombes Yenny Rosmalawati Dewi dari Biro Psikologi SSDM menjelaskan bahwa timnya menerapkan teknik relaksasi seperti “Pernafasan Lima Jari” dan teknik grounding untuk membantu meredakan kecemasan yang dialami para pengungsi dewasa. Metode ini dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok dan diharapkan mampu mengurangi beban emosional mereka selama di pengungsian.

Pada Sabtu (16/11), tim memulai kegiatan di sejumlah posko, sedangkan pada Minggu (17/11), mereka melanjutkan misi ke Desa Klatanlo Lewotobi, desa terdekat dari kaki gunung. Tim juga mengunjungi Posko Apo Tobi, memberikan layanan psikososial dengan berinteraksi langsung bersama pengungsi serta memastikan kebutuhan logistik terpenuhi.

Kombes Yenny berharap layanan psikologi ini dapat mengurangi dampak trauma yang berkepanjangan dan membantu para pengungsi kembali pulih secara emosional. Kehadiran tim Polri ini diharapkan mampu meningkatkan keceriaan, motivasi, serta memberikan rasa aman bagi warga terdampak. Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa penanganan bencana tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik, tetapi juga pada kesehatan mental para korban.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *