PAREPARE, — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare baru saja merayakan keberhasilan program ketahanan pangan melalui panen raya kangkung yang berlangsung di kebun organik milik Lapas. Kamis, 10 April 2025
Kegiatan dibalik tembok penjara ini menandai pencapaian penting dalam upaya menciptakan kemandirian pangan bagi warga binaan serta mendukung program ketahanan pangan nasional menindaklanjuti Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Dukungan Pemerintah Kota Parepare Program Ketahanan Pangan di Lapas IIA Parepare.
Panen raya kangkung yang diikuti oleh warga binaan dan petugas Lapas ini merupakan hasil dari kerja keras bersama dalam mengelola lahan terbatas menjadi sumber pangan yang produktif.
Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kota Parepare melalui Walikota Parepare H. Tasming Hamid, SE, MH. Dari Kepala Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) memberikan bantuan berupa bibit cabai, kangkung, terong, pepaya California dan ikan air tawar (Nila dan Lele Sangkuriang) untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan. Dan saat ini hasilnya mulai tampak dan bisa dipanen raya oleh Warga Binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja Abdullah, SH, M.Si menyampaikan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Lapas, tetapi juga bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan kemandirian kepada para warga binaan yang diberikan oleh penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kelautan Dan Perikanan Parepare.
“Panen raya kangkung ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam menjalankan program ketahanan pangan nasional di Lapas Kelas IIA Parepare menindaklanjuti Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita. Kami berharap, selain memenuhi kebutuhan konsumsi, kegiatan ini juga dapat memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ketahanan pangan bagi warga binaan,” jelas Totok.
Pemanfaatan lahan kosong dibalik tembok penjara mendukung program ketahanan pangan nasional.
Selain memberikan manfaat langsung bagi warga binaan, hasil panen kangkung ini juga menjadi bukti bahwa pemanfaatan lahan kosong yang terbatas dibalik tembok penjara dapat menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat dan bergizi.
Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi Lembaga Pemasyarakatan lainnya untuk menerapkan konsep serupa, dalam rangka meningkatkan kemandirian di dalam lingkungan Lapas dengan memberdayakan warga binaan mendukung program ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan panen raya kangkung ini menjadi langkah awal yang baik, dan Lapas Kelas IIA Parepare berencana untuk mengembangkan lebih banyak lagi program pertanian yang bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar.
Di akhir keterangannya, Totok Budiyanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare atas dukungan dan kontribusinya terhadap warga binaan. Menurutnya, langkah strategis ini merupakan tindak lanjut nyata dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Langkah Lapas Kelas IIA Parepare ini menunjukkan bahwa di balik tembok penjara, masih terbuka peluang untuk tumbuh, berubah, dan berkontribusi bagi ketahanan pangan dan kemajuan bangsa.(MDS)