Warga Parepare Rugi Puluhan Juta karena Investasi: Awalnya dapat Upah 50rb Usai Nonton Video di Youtube

PAREPARE — Maraknya aksi penipuan berkedok investasi makin meresahkan masyarakat.

Kadangkala, skema yang “mereka” buat bervariatif hingga sulit ditebak oleh si calon korban.

Seperti yang dialami Iwan, warga Soreang, Kotamadya Parepare. Dia tidak menyangka akan mengalami kerugian akibat kelalaiannya.

Iwan menjelaskan kronologi yang dia alami hingga mengalami kerugian puluhan juta.

Saat ditemui wartawan, dia mengaku awalnya ditelepon oleh seorang perempuan pada Kamis, 10 Agustus 2023 pagi yang menawarkan akan memberikan imbalan berupa komisi setelah melaksanakan tugas.

“Selanjutnya tugas akan dibagikan melalui WhatsApp,” kata Iwan tiru nada si perempuan saat ditemui di Tobatco Store Parepare, Minggu (13 Agustus 2023)

“Tugasnya hanya menonton 3 video di Youtube minimal 1 menit dalam setiap videonya dan akan mendapatkan komisi yang akan ditransferkan langsung via DANA senilai Rp. 50.000,” jelasnya, setelah menyetujui tawaran tersebut.

Meski sedikit “khawatir”, Iwan mengaku kegirangan sesaat setelah menyelesaikan tugas yang diperintahkan karena upah yang diterima seketika ia terima.

Selanjutnya, dirinya akan kembali menerima imbalan ketika bergabung di dalam group telegram.

Disebutkan, di dalam group terdiri dari 232 peserta yang mana setiap peserta mendapatkan tugas dan perolehan komisi yang sama mengacu pada pola struktur yang disematkan.

Namun, komisi akan kembali ke posisi awal jika terdapat tugas yang tidak dapat dilalui.

Sebagai contoh, kata Iwan kepada media, pada posisi tugas ke 4 mendapatkan komisi Rp. 32.000. Dan jika tidak melanjutkan tugas berikutnya atau melewati tugas, nilai komisi akan kembali tereset.

Dalam struktur grafik perolehan komisi juga telah dijelaskan, bahwasanya di tugas ke 3, 6 dan 9 berkesempatan memperoleh peluang komisi yang lebih besar.

Iwan juga mengakui, bahwa selama melaksanakan tugas tidak mendapatkan tekanan atau paksaan dari pihak panitia atau peserta.

Kemudian, dari beberapa tugas yang dia lalui, Iwan mencoba peruntungan nasib dengan nilai minimal investasi Rp. 320.000 di tugas ke 6.

Iwan mengaku tergiur, setelah peserta di group yang didominasi mendapatkan untung memperlihatkan bukti bahwasanya mereka berhasil menambah saldo mereka.

Setelah berinvestasi, Iwan diarahkan oleh admin group yang mereka sebut “Resepsionis” untuk mendaftar akun di http://onyx1990.com yang disematkan di telegram.

Setelah daftar akun, selanjutnya akan diarahkan ke group khusus di Telegram yang terdiri dari 4 sampai 5 peserta.

“Di dalam group, kami dibimbing oleh yang mereka sebut ‘Guru’. Kami disuruh keluar group sebelumnya agar tugas bisa dilanjutkan. Katanya biar tidak rentan diretas,” jelasnya.

Setelah mengikuti arahan dari “Guru”, iwan berulang kali mendapatkan keuntungan ratusan hingga jutaan.

Berbeda dari tugas ke 6, pada tugas yang ke 9 ini polanya berbeda.

Selain minimal nilai investasi yang berbeda, juga terdapat tugas kombo. Yang mana dalam tugas tersebut terdapat 2, 3 hingga 4 tugas yang mengharuskan peserta berinvestasi kembali agar investasi sebelumnya dapat dicairkan.

“Saya berinvestasi Rp1 juta karena sudah tidak bisa lagi inves Rp. 320 ribu karena itu untuk anggota baru. Sudah itu, saya kembali disuruh investasi Rp 500 ribu. Dan benar saya menerima kembali uang saya beserta dengan profitnya sekitar Rp 2 juta lebih,” ungkapnya.

Sampai pada ke esokan harinya, Jumat 11 Agustus 2023. Iwan menaruh harapannya kembali pada tugas yang ke 3 dengan menginvestasikan tabungannya senilai Rp 1 juta.

Namun, berbeda dari tugas sebelumnya, justru Iwan merasa dirugikan karena nilai investasi dalam tugas kombo nilainya besar mencapai Rp 9 juta.

“Kata ‘Guru’ waktu itu, investasi senilai Rp 1 juta bersamaan dengan keuntungannya tidak dapat dicairkan karena harus berinvestasi kembali senilai Rp 9 juta agar dapat ditarik. Seketika juga saya berinvestasi, namun kembali lagi mendapatkan tugas agar kembali berinvestasi sebesar Rp 30 juta,” urainya.

Saat itu, Iwan tidak dapat melanjutkan tugas karena saldo di bank miliknya telah ia kuras.

“Saat itu saya seperti tidak sadar karena tergiur dengan komisi yang besar,” singkatnya.

Hingga berita ini diturunkan, diketahui setelah kejadian itu kondisi Iwan drop dan jatuh sakit diduga akibat alami syok.

Terkait hal ini, Iwan juga belum melaporkan kejadian yang dia alami kepada pihak penegak hukum.

(shl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *