Desa Talle Menatap Masa Depan: Menuju Desa Riset Teknologi Pertanian

SINJAI,Kosongsatunews.com – Desa Talle, yang terletak di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, resmi memulai langkahnya untuk menjadi Desa Pusat Riset Teknologi Pertanian. Pada Minggu, 31 Agustus 2024, inisiatif ini diluncurkan dengan penyiapan lahan seluas 2 hektar untuk budidaya jagung varietas “Tongkol 7”. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan menerapkan metode pertanian ramah lingkungan melalui pembuatan pupuk organik.

Pj Bupati Sinjai, TR. Fahsul Falah, didampingi Ir. Abd Rajab, Kepala Desa Talle, mengunjungi lokasi yang direncanakan untuk pusat riset, di Dusun Gareccing. Kunjungan ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah daerah untuk menjadikan Desa Talle sebagai model inovasi pertanian di Kecamatan Sinjai Selatan. Pj Bupati menegaskan bahwa desa ini akan menjadi pusat riset teknologi pertanian di wilayah tersebut, dengan fokus pada penerapan teknologi terbaru.

Kunjungan tersebut adalah tindak lanjut dari diskusi yang berlangsung pada Sabtu, 30 Agustus 2024, di Aula Kantor Desa Talle. Diskusi itu melibatkan petani setempat yang memberikan berbagai masukan dan harapan mengenai program ini. Setelah meninjau lokasi budidaya jagung, Pj Bupati Sinjai meluangkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat petani di Kediaman Ir. Abdul Rajab, Kades Talle. Kesederhanaan Pj Bupati, yang terlihat boncengan dengan Kepala Desa Talle usai kunjungan, menarik perhatian warga dan mencerminkan kedekatannya dengan komunitas lokal.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati juga mengumumkan rencana pembentukan desa riset di setiap kecamatan. Desa Panaikan akan menjadi pusat riset di Kecamatan Sinjai Timur, Desa Kalobba di Kecamatan Tellulimpoe, dan Desa Talle di Kecamatan Sinjai Selatan. Pembentukan desa-desa riset ini bertujuan memperluas dampak inovasi pertanian di Kabupaten Sinjai.

Pj Bupati menilai potensi alam Desa Talle sangat menjanjikan. Dengan menjadikannya sebagai desa riset, pengelolaan potensi alam desa akan sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat dari potensi alam dan meningkatkan kualitas SDM di desa.

Langkah awal dari program ini adalah penyediaan tempat pelatihan teknologi pertanian yang sudah disiapkan untuk mendukung peningkatan SDM petani. Tenaga ahli dari Jogja, Mas Ical dan Mas Nurul, yang merupakan asisten Prof. Rembang dari Yogyakarta, turut serta dalam kegiatan ini. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani setempat.

Lahan pertanian seluas 2 hektar akan dioptimalkan untuk budidaya jagung varietas “Tongkol 7”, yang dikenal dengan produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap penyakit tanaman. Program ini juga mencakup pembuatan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meningkatkan kesehatan tanah.

Selama kunjungannya, Pj Bupati Sinjai berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga penelitian untuk mencapai tujuan bersama. Dengan Desa Talle sebagai pusat riset, diharapkan inovasi pertanian dapat diterapkan di seluruh Kecamatan Sinjai Selatan dan sekitarnya.

Kepala Desa Talle, Ir. Abd Rajab, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi desa untuk mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan. Penelitian dan pengembangan di desa diharapkan dapat meningkatkan teknik bercocok tanam dan hasil panen yang lebih optimal.

Program ini juga akan melibatkan pelatihan bagi petani mengenai teknik budidaya jagung yang efisien dan pembuatan pupuk organik. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani dalam menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan.

Desa Talle diharapkan menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam penerapan teknologi pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, program ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan petani di Kabupaten Sinjai.(Yusuf Buraerah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *