Kadis KISP Sulsel: Transformasi “Good Governance” Menuju “On the Right Track Position”

Makassar, kosongsatunews.com – Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (KISP) Sulawesi Selatan, Andi Hasdullah dalam releasenya mengatakan, bahwa untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, menjadi suatu keniscayaan seiring dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis yang berubah dengan sangat cepat.

“Baik itu tuntutan era digital sistem, tuntutan masyarakat sipil, tuntutan budaya dan nilai spritual termasuk tuntutan kompetitif daya saing daerah lokal dan global. Sehingga, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik itu tidak lagi menjadi suatu pilihan, tapi sudah menjadi keharusan,” ungkap Kadis KISP Sulsel, Andi Hasdullah, di Makassar, Rabu (14/8).

Diungkapkannya, transformasi menuju tata kelola ‘good governance’ di Sulawesi Selatan, kini sudah dalam koridor yang tepat (on the right track position). Karena, proses menuju tata kelola yang baik itu, langsung di kendalikan oleh pimpinan tertinggi pemerintahan Gubernur Nurdin Abdullah.

Laju perubahan prilaku suatu pemerintahan, kata Andi Hasdullah, bisa saja ditekan dari faktor eksternal, tapi kalau faktor internal mental blok resistensi tinggi, maka perubahan itu akan berproses lamban. Bahkan bisa jalan di tempat, tapi kalau dorongan perubahan itu dari dalam apalagi langsung pucuk pimpinan yang tegas dan komitmen (strong leader), maka perubahan perilaku pemerintahan yang baik itu, akan berjalan cepat.

“Perubahan perilaku organisasi pemerintahan yang baik itu, ada beberapa faktor kunci starting poinnya. Pertama, tata kelola harus sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada (don’t ever agains the low), kedua, mendorong sistem pemerintahan digital SPBE dan peningkatan kualitas layanan publik, ketiga, menghadirkan perencanaan yang matang dan kinerja terukur yang berorientasi hasil nyata, keempat, pemerintahan yang terbuka transparan dan membangun kolaborasi sinergitas internal eksternal yang berbasis kerakyatan,” jelas Kadis KISP Sulsel.

Dijelaskannya, proses transformasi itu, pasti berkonsekwensi memunculkan dinamika dan goncangan, karena pola lama dipaksa untuk berubah memasuki pola baru.

“Menyasar mulai dari perubahan pola pikir (change of mind), berkomitmen kemudian menjadi perilaku perorangan dan pada akhirnya menjadi perilaku organisasi. Hal itu, kini sedang dan telah berproses di Sulawesi Selatan, dibawa kendali Gubernur Nurdin Abdullah. Tentu kita support, semoga semuanya dilancarkan untuk kemajuan dan kesejahteraan Rakyat Sulawesi Selatan,” tandasnya.
(Syahrir AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *