kosongsatunews.com, TATOR–Memang sudah mendunia kapasitas dan kesohor merek Kopi Toraja.
Pola kerja serta pola pemeliharaan terrnyata menjadi dasar menark bagi peminum kopi, dan mempimyai rasa dan aroma yang khas.
Namun bukan itu saja yang mengkristas pada peminatnya, melainkan mereka memahami Kopi Toraja setelah di telusuri, baik peneliti dari luar negeri maupun dalam negri, mengenal tak memiliki zat kimia, Kopi Kabupaten Tana Toraja, murni memakai pupuk
Tanpa pestisida, kesemuanya di kelolah langsung oleh PT. SULOTCO JAYA ABADI, yang berdomisili di Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, sejak Tahun 1988 hingga sekarang
Perusahan tersebut memakai pola kemitraan dengan masyarakat dalam pengolahan kebun kopi, yang luas areanya kurang lebih 800 Ha. Dengan bagi hasil 75 % untuk masyarakat , sedang 25 % untuk pihak Perusahaan, jelas Samuel Karundeng Direktut PT. Sulotco Jaya Abadi.
Kontribusi silang dengan masyarakat setempat dan Kabupaten tetap terjalin baik sebagaimana diamanahkan oleh Undang Undang, meski kekinian produksi kopinya tidak sebanding dengan Tahun 2006 hingga Tahun 2007, mengapa demikian, ada beberapa faktor yang menjadi staknan, adalah faktor umur kopi, yang sudah tua, juga karena tidak memakai pupuk pestisida yang mengandung zat kimia.
” Kami beberapa kali di survei, kita tidak di temukan kopi yang mengandung zat kimia, itulah daya tariknya sehingga kami mendapat kepercayaan dari berbagai pihak,” ungkap Joni HRB perusahaan tersebut, sembari mengantar untuk melihat secara fakta pengolahan kopi Toraja, mulai dari gelondòngan dan permentasi, serta cara pembuatan pupuk tanpa linbah.
( tim/ yulius t)
