Gowa, kosongsatunews.com – Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) Kabupaten Gowa, menjadi model percontohan nasional dan akan menjadi lokus utama studi banding bagi 111 PKSAI yang tersebar pada Kabupaten/Kota se-Indonesia. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Firdaus, Kamis (12/9).
Ia mengatakan, baru-baru ini tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari pusat, yaitu: Bina Bangda, Kementerian Sosial, dan UNICEF melakukan kunjungan di Kabupaten Gowa untuk mengadopsi data layanan PKSAI yang tersebar di beberapa OPD.
“Hasil monev tim dari pusat, mengatakan, PKSAI Gowa ini, adalah terbaik nasional sehingga akan menjadi locus studying bahkan akan direplikasikan oleh 111 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Jadi rombongan datang untuk melihat sekaligus mengadopsi data kita pada OPD yang terintegrasi dengan PKSAI kita,” katanya.
Dikatakannya, hal utama yang menjadikan PKSAI Gowa menjadi percontohan nasional, adalah pelayanan anak yang terintegrasi dengan beberapa OPD, mulai dari: Bappeda, Dinas Capil, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan, RSUD Syekh Yusuf, Dinsos, Dinas PMD, Dinas Pendidikan dan OPD lainnya, sehingga jika ada masalah terhadap anak penanganan cepat terlaksana.
“Yang membuat PKSAI kita berbeda dengan kabupaten/kota lainnya,, karena kita memiliki pelayanan yang terintegrasi betul dengan OPD terkait. Dan ditandatangani oleh Bupati, agar tidak ada tumpang tindih, sehingga penanganan cepat tuntas. Misalnya, jika ada laporan anak tidak memiliki akte kelahiran, kita langsung koordinasikan dengan Capil dan itu ada jalur khusus untuk PKSAI agar segera ditindaklanjuti. Sama halnya dengan anak yang sakit dan ingin rujukan, kami langsung koordinasikan ke RSUD, begitu pun pelayanan lainnya yang menyangkut anak usia 0 -18 tahun,” urainya.
Tak sampai disitu, pihaknya mengaku telah memberikan penanganan. PKSAI Gowa, katanya, turun langsung mengawasi betul sampai benar-benar tuntas, seperti anak sakit yang dirujuk kita awasi betul sampai tiba di rumahnya.
Ditambahkannya, jika mendapatkan laporan adanya anak terlantar, pihaknya telah bekerjasama dengan 28 panti asuhan terakreditasi di Gowa. Sehingga bisa langsung ditempatkan pada salah satu panti asuhan tersebut.
“Semua itu berkat komunikasi dan koordinasi yang lancar, sehingga PKSAI Gowa menjadi percontohan nasional dan direplikasikan pada ratusan kabupaten se-Indonesia. Semoga ini tidak membuat kita berpuas diri, tetapi menjadikan motivasi untuk terus memenuhi hak anak, khususnya di Kabupaten Gowa ini,” tandas Firdaus.
Ditambahkannya, PKSAI merupakan upaya yang terarah, terpadu, komprehensif dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah daerah dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi dan melindungi hak anak pada usia 0-18 tahun dengan jenis pelayanan meliputi anak rentan, korban kekerasan, anak terlantar, disabilitas, penyakit kronis, anak jalanan, dan putus sekolah.
Saat ini, jelasnya, jumlah anak di Gowa pertahun 2017 sebanyak 112.905 anak, dan PKSAI telah melayani 1387 anak sejak terbentuknya pada November 2016 lalu.
(Syahrir AR)