SINJAI, Kosongsatunews.com – Program inovatif Pemerintah Kabupaten Sinjai akhirnya masuk dalam “10 Top Inovasi Pelayanan Publik ” oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Dua inovasi unggulannya, “Laki Keren dari Desa dan Pelangi Warga”, membawa Sinjai sebagai finalis 10 Besar Governor Awards For Innovation (Gafi) Tahun 2019 di presentasikan langsung oleh Wakil Bupati Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong, Jumat (20/09) yang berlangsung di Hotel Grand Asia, Makassar.
Program yang telah berjalan sejak Januari 2016 ini dipresentasikan oleh Wakil Bupati A Kartini dan diuji dihadapan 7 orang panelis untuk bisa lolos ke 9 besar.
Para panelis yang berasal dari akademisi, profesional dan praktisi masing-masing, Dr Jayadi Nas, Prof Syamsu Alam, Dr Akbar, Prof Hery Thahir, Prof Sangkala, Dr Suharman dan Asmi Citra Marlina, Ph. D yang kesemuanya berasal dari Universitas Hasanuddin Makassar.
Bertempat di Ruang Platinum, Hotel Grand Asia Wakil Bupati A Kartini Ottong didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sinjai, Drs Akmal dan Kepala Seksi pemanfaatan data, Fahri memaparkan Laki Keren dari Desa dan Pelangi Warga selama 30 menit. Sesi I dimulai dari latar belakang dicetuskannya program Pelangi Warga yaitu pelayanan keliling sambangi warga merupakan pelayanan oleh petugas Dinas dukcapil ke setiap rumah warga yang belum memiliki KTP dan kartu Keluarga. Sementara Laki Keren dari Desa urgensinya mewujudkan pelayanan publik yang efektif, efisien dan sistematis yang hasilnya di rasakan langsung oleh masyarakat. “Tujuannya untuk meningkatkan kinerja Pemkab Sinjai dan optimalisasi percepatan pelayanan akta kelahiran bagi penduduk dengan cara mengunjungi penduduk dari desa ke desa, ” tutur A Kartini.
Pada sesi ke II yakni sesi tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit itu, salah seorang panelis, Dr Jayadi Nas mempertanyakan kecepatan kedatangan petugas dukcapil ke rumah warga apakah upaya itu bisa terkoneksi langsung dengan Dirjen Kependudukan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.
Menanggapi pertanyaan tersebut Wakil Bupati Sinjai, A Kartini Ottong meyakinkan bahwa data perekaman yang dilakukan oleh petugas di desa dipastikan terkoneksi langsung ke pusat. “Artinya
data yang direkam di rumah penduduk bisa di cetak apabila jaringan mendukung. Ke depan infrastruktur jaringan akan lebih di tingkatkan, ” jelasnya.
Sementara itu panelis lainnya, Dr Suharman hanya memberi saran agar kedua inovasi tersebut sebaiknya melalui smartphone. Yaitu dengan mengintegrasikan seluruh aplikasi yang dimiliki Pemkab Sinjai.
Menanggapi saran tersebut, Wakil Bupati mengaku akan terus mengembangkan kedua program inovasi sehingga bisa benar-benar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kependudukan dan pencatatan sipil. (Ys/HM)
Yusuf/Redaksi