Makassar, kosongsatunews.com – Gubernur Sulawesi Selatan, menyambut sekaligus ramah-tamah bersama Rombongan Pelatihan Kepemimpinan Nasional TK II Angkatan XXVII Provinsi Papua, di Taman Lakipadada, Rumah Jabatan Gubernur, Senin (30/9) malam.
Sebanyak 68 orang hadir dari berbagai daerah di Provinsi Papua. Selama lima hari, akan mengikuti pelatihan dan melakukan visitasi kepemimpinan nasional di empat kabupaten masing-masing di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Maros, Takalar dan Kota Makassar.
“Malam yang penuh kebahagiaan, karena bisa menerima para peserta dari Papua. Dan saya kira Papua bukan lagi sesuatu yang asing bagi kami. Saat menjabat Bupati (Bantaeng), itu mondar-mandir saudara-saudara kita dari Papua ke Bantaeng,” tutur Nurdin Abdullah, membuka sambutan.
Nurdin menyambut mereka dengan rasa bahagia. Dan menyampaikan, rasa berbangga bahwa negara Indonesia, negara yang sangat dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Melalui pelatihan-pelatihan kepemimpinan ini, diharapkan dapat semakin baik dalam mengurus negara.
“Karena terus terang kita lihat di berbagai negara, dengan minimnya sumber daya alam mereka, tapi bisa menyejahterakan rakyatnya. Sementara kita di depan mata, semuanya kita punya. Tapi begitulah, mungkin memang kita masih perlu untuk memacu diri,” urai Prof HM Nurdin Abdullah.
Lagi diuraikannya, sehingga melalui Lembaga Administrasi Negara (LAN) ini, menjadi gerbong untuk membekali seluruh aparatur pemerintah, untuk betul-betul bergerak bekerja semakin maksimal.
Nurdin mengapresiasi Sulsel dipilih menjadi tempat, untuk dilakukan visitasi dan studi tiru. Hal ini, katanya, akan bersama-sama membangun kebersamaan dalam rangka menyusun rencana strategis ke depan.
“Saya kira beberapa daerah tadi yang disebutkan, mungkin memang perlu sama-sama kita lihat apa yang unggul dan lemah. Dan saya yakin, ada juga keunggulan yang dimiliki oleh Papua. Mohon juga itu dishare ke kami. Supaya kita juga semakin menyempurnakan, sistem yang kami miliki,” pintanya.
Nurdin juga menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa rusuh yang terjadi di Wamena, Papua.
“Saya juga ingin menyampaikan bela sungkawa atas kejadian di Papua, di Wamena. Saya kira ini sesuatu yang perlu kita kaji bersama, supaya keutuhan NKRI kita tetap utuh. Saya yakin dan percaya kita semua bersaudara. Tidak ada saling ingin melukai dan saya kira ini suatu kejadian, yang perlu kita sesalkan bersama,” tegas Gubernur Sulsel.
Nurdin, berharap, Indonesia tetap menjadi negara kita ini, tetap damai, aman, toleransi juga tetap terjaga.
Di sisi lain, Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan LAN, Andi Taufik, menyampaikan, bahwa para peserta juga akan melakukan kunjungan ke Semen Tonasa.
“Para peserta melakukan kunjungan ke Pabrik Semen Tonasa di Pangkep, karena sebagian dari peserta kita ini, harga semennya hampir mencapai Rp 500 ribu di tempatnya. Di sini hanya Rp 50 ribu. mereka melihat semennya tetapi tidak melihat pabriknya,” jelas Andi Taufik.
Sementara itu, Kepala BPSDM Papua, Zakarias Giay, memberikan dan memasangkan topi adat ke Nurdin Abdullah.
(Syahrir AR)