Aska Sinjai Serius Memutusan Rantai Penyebaran Covid-19

SINJAI, Kosongsatunews.com – Ada upaya keras pemerintah memerangi virus Corona, semuanya kompak mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga pemerintah desa. Misalnya saja di Desa Aska, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan berbagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 (Corona Virus red).

Tim relawan covid-19 rutin melakukan pengecekan suhu badan bagi para pengendara yang melintas, serta giat lainnya adalah penyemprotan disinfektan sejumlah sarana umum. Hal ini diungkapkan oleh Arifuddin Kades Aska, saat ditemui media ini, Sabtu 18 April 2020.

Lanjut dikatakan, tim relawan Desa Aska secara rutin menjalankan tugas di posko induk , tepatnya di depan kantor desa.

“Tim relawan desa kita mulai bentuk 1 April 2020 dan langsung menjalankan berbagai upaya memutus rantai penyebaran covid-19” Jelasnya, sambil ditambahkan, Desa Aska memiliki 6 dusun antara lain: Dusun Bulu Sibalie,
Dusun ballakale, Dusun Kalamisu, Dusun Batu Songo, Dusun Hempengnge dan Dusun Jenna.

Selain intens melakukan berbagai kegiatan pencegahan penularan Corona, pihaknya menghimbau kepada masyarakat senantiasa
menjaga kebersihan, hindari keluar rumah, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun yang intinya adalah budayakan pola hidup bersih dan sehat.

Secara terpisah, sekertaris Desa Aska, yang ditemui media ini, menambahkan bahwa adanya bencana virus corona berdampak pada perekonomian masyarakat secara menyeluruh. Makanya itu, berdasarkan petunjuk pihak PMD (Pemberdaya Masyarakat dan Desa) melalui kadisnya Drs.Yuhadi Samad, dana desa bisa digunakan dalam penanganan percepatan memutus rantai penyebaran covid-19.

“Kita diperbolehkan menggunakan dana desa dalam penanggulangan bencana non alam (covit19 red). Hal ini mengacu pada peraturan menteri desa, berdasarkan surat edaran, PDTT NO 11 thn 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa,THN 2020
PDTT NO 8 THN 2020, tentang desa tanggap covit 19” Bebernya.

Secara gamblang dikatakan, penggunaan dana desa saat ini memiliki beberapa poin antara lain :
1.pembangunan infrastruktur, dengan sistem swakelola dalam artian melibatkan masyarakat dengan pola padat karya tunai.
2.pembentukan relawan covit19 desa
3.pemberian bantuan langsung tunai (BLT).

Dari tiga hal tersebut lanjutnya, khususnya Desa Aska, untuk kegiatan padat karya tunai ada tiga titik pengecoran jalan tepatnya di perbatasan Dusun Batu Songo dan Kalamisu. Kemudian pengecoran Jalan Kuburan di Dusun Kalamisu dan pengecoran jalan di Dusun Ballakale tepatnya di belakang Puskesmas Aska.

“Dari tiga kegiatan tersebut kami berdayakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerjanya dengan sistem upah harian” Terangnya.

Menelisik lebih jauh, penyaluran bantuan langsung tunai sesuai dengan data sementara sekitar 170 KK dan data ini tdk menutup kemungkinan akan bertambah jumlahnya.

“Pendataan dilakukan oleh tim relawan dibantu oleh kepala dusun” Katanya.

Sesuai dengan data pemantauan tim relawan, ada masyarakat yang pulang dari rantauan sejumlah 20 orang. Namun demikian, sudah dilakukan penanganan
bersama pemerintah kecamatan dan pihak puskesmas setempat.

“Rencana alokasi BLT dana desa 30% dari Rp. 1.043.080.000. Dimana bantuan ini di peruntukan bagi warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan dari Program PKH dan BPNT utk kedua bantuan tersebut (PKH+BPNT) berjumlah 171 KPM” Pungkasnya.

(Supriadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *