Kedes Tellulimpoe Sinjai Menakar Pembangunan

SINJAI, Kosongsatunewa.com – Sebagai ujung tombak pembangunan, Desa Tellulimpoe, kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, terus menakar pembangunan, seiring sejumlah gebrakan menggiring rakyat lebih sejahterah. Segunduk sukses pelaksanaan pembangunan, dibawah kepemimpinan, Muh. Amin Maddi, sebagai Kades, bardampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Jelas torehannya menjadi catatan tersendiri dihati rakyat, sekaligus sebagai “minibus” yang mengantar ia (Muh. Amin Maddi red), kembali mendapat amanah melanjutkan periode keduanya sebagai kades lewat Pilkades beberapa tahun lalu.

“Ada perubahan signifikan utamanya infrastruktur mengalami kemajuan pesat” Sebut sejumlah sumber dari berbagai kalangan, Sabtu 23 Mei 2020.

Menelisik, Desa Tellu Limpoe dengan
luas wilayah 1.7456,11 Km2, memiliki penduduk kurang lebih 4.481 jiwa, memiliki potensi perkebunan dan pertanian.

Muh. Amin Mahdi, Kepala Desa Tellu Limpoe saat ditemui wartawan media ini mengatakan, dengan adanya wabah covid-19 selain pelaksanaan pembangunan pihaknya turut berjibaku memutus rantai penyebaran wabah tersebut.

“Untuk tahun ini, dengan adanya covid-19 tentunya sangat berdampak pada perekonomian warga. Sebagai pemerintah desa kami tidak tinggal diam, melainkan kita berupaya membantu masyarakat melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui anggaran desa” Tuturnya.

Ia, (Muh. Amin Mahdi) juga dikenal sebagai sosok kepala desa, memiliki hubungan baik dengan warganya. Kedekatanya dengan warga terlihat terlihat dalam berbagai kegiatan, baik acara kawinan maupun kegiatan lainnya. Dengan demikian, rasa gotong royong terus bergelora dibawa kepemimpinannya disana.

Selain itu, jiwa sosial diselah gelontoran pembanguanan nampak terlihat. Bahkan pelaksanaan pembamgunan selama ini berdasarkan usulan masyarakat dengan prinsip skala prioritas.

“Pelaksanaan pembangunan kita libatkan masyarakat mulai dari tahap pengusulan
sampai pada pelaksanaannya memberdayakan warga setempat” Jelasnya.

Anggaran desa, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN dilaksanakan dengan transparan. Salah satu transparansi adalah Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DDS) diumumkan dalam bentuk baliho yang dipajang di tempat strategi yang mudah disaksikan oleh publik.

“Pelaksanaan ADD dan DDS berdasarkan skala prioritas dan mengacu pada permendagri 114 tahun 2018 tentang pedoman pembangunan desa yang terdiri dari beberapa bidang yaitu :penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan desa, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat desa” Paparnya.

Dikatakan, selama ini pihaknya berhasil menuntaskan pembangunan insfrastruktur seperti : pembangunan rabat beton, pembangunan jalan tani, drainase, serta peningkatan sarana umum lainnya sebagai penunjang pelayanan prima buat warga.

“Intinya kita akan berupaya keras membangun infrastruktur, demi peningkatan ekonomi rakyat” Kuncinya.

(Supriadi Buraerah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *