SINJAI, Kosongsatunews.com – Ada jeritan sayup-sayup terdengar dari pengguna jalan Provinsi Sulawesi Selatan, Poros Kecamatan Sinjai Borong-Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Kondisi jalan sulit dilalui kendaraan roda Dua (Motor) lebih-lebih roda Empat (Mobil), ini sudah menjadi pemandangan setiap tahunnya utamanya di Desa Barambang dan Desa Bonto Katute Sinjai Borong.
“Sudah lama rusak parah, tidak ada perhatian dari pemerintah” Sebut salah seorang pengendara saat bincang-bincang dengan media ini, Kamis 25 Juni 2020.
Aspal di jalan penurunan Desa Barambang sudah terbongkar nyaris sepanjang jalan. Terlihat lubang mewarnai pemandangan suram di jalan propinsi tersebut, jelas menjadi catatan pilu di hati rakyat karena kurangnya kepedulian pemerintah dalam hal ini Dinas PU Binamarga Sulawesi Selatan.
“Alhamdulillah, kalau untuk aliran listrik sudah ada, cuma jalanan kondisinya memilukan mata. Sebagai masyarakat kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga ke depan jalanan kami mendapat proyek peningkatan” Harap salah seorang warga Desa Bonto Katute yang enggang ditulis jati dirinya, Ia mengakui jalan tersebut merupakan akses warga Desa Bonto Katute, menuju Ibu kota Kecamatan, dan Ibu kota Kabupaten Sinjai.
Menarik ulur, poros tersebut sebelumnya adalah jalan kabupaten dalam hal ini adalah kewenangan Dinas PUPR Kabupaten Sinjai, namun di masa pemerintahan H. Sabirin Yahya. S. Sos, ada peralihan menjadi jalan Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kewenangan Dinas PU Binamarga Provinsi Sulawesi Selatan.
Kala itu (Saat berstatus jalan kabupaten) pernah ada angin segar, tepatnya di awal pemerintahan H. Sabirin Yahya, hangat menjadi perbincangan bakal diperbaiki. Namun sebelum ada pembenahan (Proyek peningkatan), jalan tersebut sudah dialihkan menjadi jalan provinsi.
“Saat itu, masyarakat di sini sangat gembira karena adanya kegiatan perbaikan jalan lewat program TMD. Bahkan sempat jalanan bisa dilewati kendaraan dari Sinjai Borong menuju Sinjai Barat. Namun tahun berikutnya beralih jadi jalan provinsi” Jelas sumber masih dari kalangan masyarakat Bonto Katute.
Lanjut dikatakan, beralihnya jalanan tersebut menjadi jalan provinsi bukannya ada perbaikan, namun kondisinya semakin parah dan tidak pernah ada perbaikan selama ini.
“Kita liat sendiri kondisinya, sudah ada beberapa titik sudah amblas dan sangat membahayakan pengendara” Terangnya.
Sebelumnya, Masri, Kades Bonto Katute, menyebutkan, jalan tersebut merupakan akses warga Bonto Katute setiap harinya. Jalanan licin saat musim hujan diakuinya sudah menjadi santapan tahunan bagi warganya.
“Tahun ini ada saya dengar bantuan pembangunan jembatan, namun untuk proyek peningkatan jalan belum ada, semoga kedepan ada kepedulian pihak pemerintah provinsi, utamanya Dinas PU Binamarga” Harapnya. (Supriadi/Yus)