Anggota DPRD Kota Bandung Menyayangkan Pencopotan Identitas Pemberi Bantuan Korban Gempa di Cianjur

BANDUNG – Viral di media sosial sebuah potongan video dari Twitter, dimana ada terjadinya identitas pemberi bantuan untuk korban bencana alam gempa di Kabupaten Cianjur ,malah dicopot oleh sejumlah oknum .

Terlihat dalam video tersebut nampak terlihat sejumlah pria dengan raut muka yang diduga seperti memperlihatkan kemarahannya dengan mencopoti label dari identitas penyumbang untuk Kemanusiaan atas kejadian gempa Cianjur yang tertempel di sebuah tenda bantuan tersebut.

Anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya yang biasa disapa Bro Erick menyoroti bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk korban gempa bencana gempa Cianjur itu yang berasal dari organisasi keagamaan Kristen yang bernama Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII).

Menurut pantauan dari media sosial, video ini pertama kali dibagikan, diduga oleh sebuah akun bernama @warasojongalah. Kenapa kok Bantuan diterima ,tapi identitas pemberi bantuan dicopotin seperti itu….Why..????” tulis akun Twitter @warasojongalah.

Akhirnya Video tersebut mengundang sejumlah komentar, begitupun menurut salah satu anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Partai PSI yang kerap dipanggil Bro Erik menyampaikan kekecewaannya.

”Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut, kok bisa yaa.. maksud baik untuk bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Cianjur tersebut, yang diberikannya dengan ikhlas dan sukarela karena kemanusiaan dari Gereja Reformed Injilli Indonesia sampai terang- terangan di copot seperti itu ..,” ujarnya.

Dan aksi pencopotan label gereja itu, menurut informasi yang disampaikan terjadi di empat wilayah pengungsian bencana alam gempa Cianjur yakni di Desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, dan Desa Sarampad.

Hingga Video ini Viral dan mendapatkan komentar yang beragam, dan sebagian besar mengecam atas tindakan dari oknum-oknum dalam video tersebut.

Lanjutnya Bro Erik, apakah karena perbedaan agama, maka mereka sampai mencopot label tersebut? “Padahal kita berada di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi Satu Tujuan dan Pancasila yang salah satunya disebutkan dalam sila ke-3 Persatuan Indonesia. Saya sangatkah menyayangkan atas tindakan oknum tersebut,”ujarnya.

Bro Erik menyampaikan semoga hal tersebut tidak terulang kembali, dan pihak Kepolisian bisa menindaklanjuti. “Ini agar tidak ada lagi oknum yang membuat kegaduhan dengan adanya tindakan yang dapat memecahkan persatuan antar umat beragama,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *