Siswi SMP di Makassar Kehilangan Handphone Saat Upacara

KOSONGSATUNEWS.COM – Hingga berita ini dibuat, handphone milik Andi Aisyah Afandi siswi kelas 8-4 SMP Negeri 7 Makassar yang hilang pada Senin (7/5/2023) lalu belum ditemukan.

Pada Rabu (10/5/2023), wali siswi bernama Ana (orang tua) dan Aminah (tante) mendatangi kantor SMPN 7 Makassar untuk melaporkan masalah kehilangan ponsel tersebut. Mereka berdua seolah tidak terima akibat tidak adanya progres dari pihak sekolah perihal kejadian tersebut.

Saat itu wali siswa ingin bertemu kepala SMP 7 namun dari keterangan tenaga honorer Laskar Pelangi, kepala sekolah tidak berada ditempat. Mereka berdua pun diterima guru BK dan Wakasek kesiswaan.

Kepada media ini, Aminah tante siswa korban kehilangan HP mengatakan, kasus pencurian ini terjadi ketika siswa tengah melaksanakan kegiatan upacara di halaman sekolah. Saat upacara, HP tersebut tidak dibawa. Siswa menyimpan ponsel miliknya di dalam tas. Maling tersebut diduga beraksi dengan memeriksa tas siswa yang tersimpan di dalam kelas.

“Yang hilang pak, HP sama topi,” kata Aminah.

Aminah menuturkan, dari penyampaian guru-guru kepadanya bahwa pencurian handphone di SMPN 7 sudah biasa terjadi.

Akibat dari kejadian itu Aminah mengaku, akan melaporkan masalah kehilangan hp tersebut kepada pihak Dinas Pendidikan kota Makassar.

Kepala SMPN 7 Makassar Muhammad Nasir saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023)
telah mengetahui masalah siswi yang kehilangan ponsel tersebut.

Namun, dia mengatakan harusnya setelah kejadian siswi langsung melaporkan hari itu. Menurutnya, kalau sudah kejadian baru kemudian kita mau cari bagaimana caranya?.

“Seandainya hari itu juga anaknya melaporkan diri, itu tidak, orang tuamya pi datang,” katanya.

Nasir menyatakan, sekolah sejatinya sudah melarang siswa membawa HP. Hal itu disampaikan lewat aturan tata tertib sekolah.

Sebenarnya kejadian seperti itu, pihak sekolah harus merespon dengan cepat, melakukan investigasi dan menanganinya dengan tepat Tidak boleh diabaikan!

Jika di abaikan apalagi tidak peduli maka patut diduga mengabaikan nilai-nilai karakter yang dalam kurikulum 2013 sudah diimplementasikan.

Bisa di bayangkan jika sekolah mengabaikan hal tersebut maka yang akan terjadi adalah pertama, pembiaran terjadinya pencurian hp, kedua, mengabaikan nilai-nilai pendidikan karakter berupa religius, jujur, dan ketiga, ketidakpedulian atas nilai-nilai kemanusiaan karena siswa yang kehilangan pasti merasa sedih, dendam, bahkan trauma.

(RR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *