Bendahara SMP 24 Makassar Mengaku Pusing Dana BOS Sudah Habis

KOSONGSATUNEWS.COM – Miris nian anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah atau yang biasa kita sebut dengan Dana BOS di SMP Negeri 24 Makassar.

Ternyata dana BOS yang cair mencapai ratusan juta setiap tahap itu tidak lantas membuat nyaman justru membuat pusing kepala.

Adalah seorang guru di SMPN 24 Makassar yang merangkap menjadi bendahara dana BOS mengaku pusing lantaran anggaran dana BOS yang diterima tahap pertama telah habis.

Hal tersebut dia sampaikan kepada wartawan media ini pada Selasa 4 Juli 2023 atau siang tadi.

Menurut Jafar sang bendahara, akibat dana BOS tahap pertama sudah habis, dia mengaku pusing karena akan ada kegiatan siswa yaitu Pensi yang nantinya akan dilaksanakan membutuhkan anggaran.

“Apalagi saat ini kegiatan PPDB,” imbuh pria asal Bima NTB.

Sebagai informasi, di tahun 2023 jumlah dana BOS persiswa per tahun di tingkat SMP sebanyak Rp1.140.000. Ada kenaikan Rp 40.000 persiswa, dimana pada tahun 2022 lalu dana BOS tingkat SMP pertahun hanya Rp1.100.000 persiswa.

Dilansir dari sekolah.data.kemendikbud.go.id berdasarkan semester data 2022/2023-2, jumlah peserta didik SMPN 24 Makassar sebanyak 976 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari 473 siswa laki-laki dan 503 siswi perempuan. Sementara jumlah tempat rombongan belajar (rombel) adalah sebanyak 30.

Apabila dirinci berdasarkan jumlah peserta didik SMPN 24 Makassar sebagimana semester data 2022/2023-2 maka dana BOS yang diterima di SMPN 24 Makassar untuk tahun 2023 sebanyak Rp1.112.640.000.

Dengan jumlah itu maka setiap tahapan pencairan SMPN 24 akan menerima dana BOS sebanyak Rp556.320.000. Tahun 2023 ini diketahui dua kali penyaluran dana BOS.

Beberapa waktu lalu Muhammad Ashar Kadir menyampaikan apa yang dilakukannya sejak resmi mengemban tugas di pucuk pimpinan sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala UPT SPF SMPN 24 Makassar.

Ditemui kala itu dikantornya (22/5/2023) yang berlokasi di jalan Baji Gau No 41 Bongaya Kecamatan Tamalate kota Makassar, mantan Wakasek Bidang Kehumasan SMPN 6 Makassar itu mengatakan kepada media ini bahwa selain ketersediaan fasilitas internet atau WiFi di ruang guru yang perlu segera mendapat perhatian namun dia juga akan memberikan perhatian terkait pengelolaan anggaran sekolah.

(#RR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *