KOSONGSATUNEWS.COM – Pagar Sekolah Dasar Inpres (SDI) Banta Bantaeng jalan Monginsidi Baru No 75 Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota Makassar terpaksa harus di ganjal menggunakan beberapa tiang bambu.
Pasalnya, pagar pembatas antara sekolah dengan jalan setapak warga yang bermukim di sekitar sekolah temboknya sudah mengkhawatirkan dan berpotensi roboh. Terlebih anggaran sekolah untuk perbaikan tidak tersedia termasuk bantuan dari pemerintah tak pernah ada.
Atas kondisi tersebut patut diduga selama ini warga sekolah SD Inpres Banta-Bantaeng dihinggapi perasaan was-was jika sewaktu-waktu petaka terjadi yang bisa membahayakan bila tembok pagar sekolah roboh.
“Karena khawatir terpaksa kami ganjal tembok pagar yang mau roboh menggunakan beberapa bambu,” ucap Kepala SD Inpres Banta-Bantaeng, Hj. Baena, S.Pd M.Pd Jumat (28/7/2023).
Hj. Baena mengatakan sebenarnya bukan hanya tembok pagar yang perlu diperbaiki namun gedung sekolah bagian kuda-kuda bangunan atau bumbungan atap juga berpotensi roboh. Tepat di atas ruang kelas, perlu juga direnovasi karena balok penyangga sudah mengalami kerusakan.
Menurut Hj. Baena, pasca di regrouping, hingga sekarang bangunan gedung sekolah belum pernah direnovasi, kecuali pemeliharaan yang sifatnya membutuhkan anggaran kecil. Kalau untuk merenovasi gedung sekolah membutuhkan anggaran besar yang tidak mungkin menggunakan anggaran sekolah.
Pihaknya juga tidak memungkinkan untuk minta sumbangan dari orang tua siswa, karena kondisi ekonomi masyarakat sekitar SDI Banta-Bantaeng juga rata-rata menengah ke bawah.
Setidaknya sejak dia menjabat kepala SDI Banta-Bantaeng pada 2016 lalu sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan, tetapi sampai saat ini belum ada informasi kalau gedung sekolah mau direnovasi.
Selain bangunan gedung, Hj. Baena menyebut sarana prasarana lainnya juga kondisinya perlu mendapat perhatian. Namun demikian ia berharap bangunan gedung dan tembok pagar sekolah terlebih dahulu yang mendesak untuk diperbaiki demi anak didik dan masyarakat.
“Sebenarnya SD Inpres Banta-Bantaeng ini pernah dikunjungi mau di tunjuk sebagai sekolah layak anak namun saya tolak karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan,” katanya.
(RR)