Kehadiran Rocky Gerung dalam kancah politik nasional, menjadi perhatian tersendiri bagi banyak kalangan. Baik yang pro maupun yang kontra, meski tanpa argumen yang bisa lebih meyakinkan. Toh, yang tidak kalah penting adalah memberi warna tersendiri dalam khazanah politik Indonesia yang lebih sehat. Karena politisi Indonesia tampaknya telah mempunyai keasyikan sendiri, atau sedang sibuk mempersiapkan pundi-pundi untuk Pemilu 2024.
Yang pasti, pemberitaan tentang ucapan maupun pernyataan Rocky Gerung yang keras mengkritik pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo semakin terkesan sangat menohok. Seperti istilah bajingan dan tolol yang diucapkan oleh Rocky Gerung saat menjadi nara sumber pada seminar Konsolidasi Sejuta Buruh, pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 di Islamic Center, Bekasi seakan menggedor kesadaran banyak pihak terperangah.
Rocky Gerung memang terbilang sosok aktivis yang matang dan sabar. Setidaknya sejak jaman Orde Baru dia sudah aktif bersama kawa-kawan di Yayasan Pijar Indonesia (Pusat Informasi Jaringan Anti Rezim) bersama almarhum Nuku Sulaiman, Trimedya Panjaitan, Rachlan Nasidik, Andi, Hakim, Bethor Suryadi dan kawan-kawan melawan rezim Soeharto yang refresif.
Posisi Sekretariat Pijar Indonesia yang berada di Jl. Penggalang, Kawasan Pasar Burung, Pramuka Jakarta Timur ini, relatif dekat dengan SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) yang sudah sejak tahun 1992 mengambil tempat oposisi bagi pemerintah, utamanya masalah buruh murah yang ditindas. Karena itu, keberadaan aktivis Pijar antara 1994-1996 dan seterusnya, menjadi semacam partner SBSI yang semula bermarkas relatif dekat di kawasan Kampung Matraman.
Memang Rocky Gerung dan sejumlah aktivis Pijar lainnya terkesan tidak terlalu suka tampil di depan. Terutama saat aksi di jalanan misalnya. Dari beberapa aktivis Pijar itu ada yang menang mengambil peranan sebagai pemikir atau pengatur strategi yang tidak bersifat teknis, tapi dalam bentuk yang lebih bersifat konseptual.
Jadi sama dengan cerita Rocky Gerung memberi pencerahan di forum sejuta buruh yang tengah mempersiapkan aksi besar pada 10 Agustus 2023, merasa perlu mendapat support dan pencerahan dari Rocky Gerung hingga melontarkan narasi yang dianggap kontroversial itu, lalu menimbulkan reaksi pro dan kontra dengan ucapan Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo.
Mulai dari laporan sekelompok orang kepada pihak kepolisian yang menganggap Rocky Gerung telah melakukan penghinaan, hingga pihak Bareskrim Polri yang menyatakan menolak laporan itu. (jakartasatu.com). Sebelumnya, puja-puji Dr. Syahganda Nainggolan dari Sabang Merauke Circle tentang Ricky Gerung yang sudah dia ulas sebelumnya dengan judul “Rocky De Plato (eramuslim.com) yang meyakinkan bahwa Ricky Gerung adalah seorang filsuf penunjuk arah jalan bagi bangsa Indonesia yang telah sesat.
Tak kalah heroik aktivis ForJis, M. Nur Lapong SH, justru menasehati relawan Jokowi yang melaporkan Rocky Gerung kepada pihak Kepolisian itu dia anggap tidak memahami instruksi Presiden dan dinamika demokrasi yang diinginkan Jokowi.
Soalnya, pro dan kontra terhadap Rocky Gerung yang dianggap nyinyir melakukan kritik pedas dan keras terhadap pemerintah, sudah sering bolak-balik dilaporkan ke Kepolisian hingga bertumpuk di meja Polisi, tak bisa juga diproses.
Belakangan, diberitakan (detik.news.com) Bareskrim Tarik Penanganan Belasan Laporan Dugaan Rocky Gerung Yang Menghina Presiden.
Syahdan, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya telah menarik penanganan belasan pengaduan terhadap Rocky Gerung dari berbagai Polda. Laporan itu bakal diselidiki lebih lanjut oleh Bareskrim, tandasnya.
Ini artinya, kasus Rocky Gerung bisa berlanjut ke pengadilan. Meski sebelumnya, Menko Polhukam Machfud MD sudah berulang kali menyatakan bahwa Jokowi Laporkan Rocky Gerung yang menyebut dirinya bajingan dan tolol.
Mungkin itulah dasarnya Ali Mochtar Ngabalin yang ikut nimbrung memberi komentar terhadap pemikiran dan ucapannya Rocky Gerung merasa perlu menyampaikan Selamat Menikmati Jeruji Besi Bung Rocky, katanya lewat www triaspolitika.net.
Bahkan, Jendral Purn. Moeldoko memberi peringatan jangan coba-coba ganggu Presiden Jokowi, kata Jendral yang juga aktif dalam kabinet Jokowi ini. Karena dia siap untuk berdiri paling depan, tandas Moeldoko. Meski pada dasarnya pernyataan Rocky Gerung itu sudah mengusik alias mengganggu kenyamanan dan ketenteraman Jokowi.
Mayjen Pur. Soenarko jelas mengatakan bahwa apa yang dikatakan Rocky Gerung itu adalah suara rakyat. Yaitu, suara hati yang sesungguhnya ingin dikatakan juga oleh rakyat banyak, kata Mayjen Soenarko mimbar terkini youtube.com yang tersiar secara meluas melalui media sosial. Seperti pernyataan yang bernada sebaliknya dari Kang Sobary dengan topik “Cara Elegan Jokowi Dalam Membalas Pengejeknya”. Jadi Kang Sobary lebih melihat ucapannya Rocky Gerung itu sekedar ejekan belaka. Bukan penghinaan seperti yang dikatakan orang banyak itu.
Yang menarik tentu saja sikap Mahasiswa Unair yang mengundang Rocky Gerung untuk menyampaikan pemikiran ilmiahnya tiba-tiba mendadak dibatalkan.(repelita.com).
Pada saat yang lain, ketika Rocky Gerung santer disebut telah menghina Presiden Jokowi, justru dia disambangi Gibran penuh kemesraan dengan enteng mempersilahkan warga masyarakat saja yang menilai, kata Gibran entang tanpa beban apa-apa.
Lalu mengapa pihak lain justru yang tampak lebih perduli dan merasakan ketersinggungan itu ? Seperti pembela dan pendukung Rocky Gerung yang tak kalah militan dan fanatis ? Lain lagi cerita miris para pendemo Rocky Gerung di Jombang, Jawa Timur yang meninggalkan nuansa cerita yang lain. (www.warta-berita.com).
Haris Ashar yang sedang berperkara dengan Luhur Binsar Panjaitan juga ikut nimbrung membahas fenomena Rocky Gerung yang menyita hampir seluruh pemberitaan publik — maklumlah tulisan tentang Rocky Gerung seperti parade dalam perayaan peringatan tujuh belasan untuk tahun 2023 ini. Jadi sungguh semakin unik dan menarik sebagai topik yang menjadi suguhan media sosial termasuk WhatsApp dan facebook serta telegram. Dan aktivis HAM Internasional ini justru menyarankan kepada Jokowi jika serius ingin melaporkan Rocky Gerung bisa menggunakan jasa kuasa hukum saja, katanya.
Agaknya, fenomena Rocky Gerung ini telah berhasil membangun iklim yang dinamik untuk menatap masa depan bangsa dan negara yang terkesan abai pada cita-cita proklamasi yang telah 78 tahun berlalu, namun belum juga dirasakan oleh banyak orang bisa berada dalam suasana kemerdekaan yang sesungguhnya. Sehingga mitos bangsa Indonesia yang telah berada pada pintu gerbang kemerdekaan, mungkin memang hanya sampai di situ saja ceritanya.
Padahal cerita dari ceramah Rocky Gerung di Komunitas Buruh Bekasi itu ingin memberi semangat bahwa dia pun sesungguhnya berharap adanya perbaikan yang signifikan pada kondisi buruh di negerinya sendiri bisa menikmati alam kebebasan, makna kesejahteraan serta perlakuan keadilan sesuai dengan harkat kemanusiaan yang mandiri, berdaulat serta berkepribadian yang luhur. Semua itu akan diekspresikan kaum buruh Indonesia secara serentak dan menyeluruh pada 10 Agustus 2023 di segenap penjuru tanah air.
Banten, 5 Juli 2023