Pemkab Sinjai Tebas Manajemen Camidu

Sinjai — Ada segunduk upaya menjaga “marwah” Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, tidak terperosok kembali dengan fenomena tahun lalu (2023) tersandung utang. Kini menebas manajemen Camidu (Catatmi Dulu). Hal ini diungkapkan oleh DR. Mansur, Kadis Infokom dan Persandian Kabupaten Sinjai, Senin 8 Januari 2024.

“Tidak ada lagi Camidu tahun 2024. Semua kegiatan dilaksanakan setelah anggarannya siap” Ungkap DR. Mansyur, dengan nada mengapresiasi, gebrakan TR. Fahsul Falah, Pj. Bupati Sinjai.

Hal itu lanjutnya, merupakan bentuk dari evaluasi terhadap riak kegiatan yang tidak terbayar pada tahun 2023 lalu. Hingga T.R Fahsul Falah, Pj. Bupati Sinjai, mengambil langkah antisipasi penyelenggaraan pembangunan tahun ini (2024).

“Tidak ada lagi riak tahun ini, karena Camidu” Tegas Mansyur.

Menarik ulur, berbagai problem mengguncang Pemkab Sinjai tahun 2023 lalu. Hampir semua kegiatan pembayarannya tidak tepat waktu sampai-sampai ada selentingan menyebut keuangan daerah tidak sehat. Diperparah dengan Dana Bagi Hasil (DBH) Pemrov Sulsel hanya terealiasi sekitar Rp 2 Miliyar dari total sekitar Rp 19 Miliyar.

Selain itu, eksistensi Pemkab Sinjai dipaksa tiarap dengan teriakan penyedia makan minum tidak terbayar. Menjadi tamparan keras seiring mencuatnya utang “kue” dan makan minum Rujab Bupati.

“Kita berharap problem tahun lalu tidak terulang lagi. Sungguh ironis kalau hal-hal demikian kembali terulang tahun 2024. Selain itu Pemprov Sulsel menunaikan kewajibannya mentransfer DBH” Ungkap Sumber media ini, tidak ditulis jati dirinya.

Senafas pernyataan di atas, sumber lainnya mengapresiasi upaya Pemkab Sinjai, menebas manajemen Camidu. Hanya saja menurutnya, harus berbanding lurus antara anggaran dengan banyaknya kegiatan, ditambah lagi beban utang tahun 2023 lalu tetap menjadi pertimbangan tersendiri.

“Kita sangat mengapresiasi Pemkab Sinjai menebas Camidu. Tapi ini harus berbanding lurus dengan ketersediaan anggaran. Ditambah lagi beban utang ATK OPD tahun lalu masih ada belum terbayar. Perlu strategi mewujudkan semuanya, agar tidak salah tebas” Pungkasnya. (Yusuf Buraerah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *