kosongsatunews.com, SIDRAP – Polres Sidrap intens memonitor dan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat terkait situasi di wilayahnya. Salah satunya mengenai harga beras yang akhir-akhir ini menyita perhatian publik.
Dalam hasil monitoring dan pulbaket terbaru terkait harga beras di Kabupaten Sidrap, Kamis, 29 Februari 2024, Polres Sidrap melaporkan bahwa stok beras Bulog pada tanggal tersebut adalah 1.546.945 kg dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar 9.950/kg dan harga beras operasi pasar Bulog sebesar Rp. 10.400/kg atau Rp. 52.000/5kg.
Di sisi lain, dilaporkan bahwa harga beras di daerah tercatat cukup tinggi, seperti pada Pabrik CV 35 Rahma di mana harga beras premium dijual dengan harga sebesar Rp. 16.000/kg dan harga beras medium sebesar Rp. 14.700/kg. Harga beras juga mencapai angka yang cukup tinggi di toko-toko penjual, seperti di Toko Alif di mana harga beras premium dijual dengan harga Rp. 16.200/kg dan harga beras medium dijual dengan harga Rp. 15.500/kg.
Kapolres AKBP Erwin Syah, SIK, MH, menjelaskan bahwa tingginya harga beras disebabkan oleh minimnya suplai gabah di wilayah Sidrap dan masih banyak kawasan yang belum melakukan panen. Kondisi ini diperkirakan baru akan berubah pada pertengahan Maret 2024 saat dimulainya masa panen raya di wilayah tersebut.
Elenino dan hama juga menjadi masalah dalam hasil panen, sehingga kualitas hasil panen kurang memuaskan dan mempengaruhi adanya kelangkaan beras. Polres Sidrap aktif mengambil langkah-langkah preventif untuk mengatasi kelangkaan beras dan kenaikan harga tersebut, seperti dengan melakukan monitoring secara terus-menerus dan melaporkan hasilnya kepada masyarakat. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan tidak memperdulikan isu yang belum teruji kebenarannya terkait kelangkaan beras.
Dalam situasi pemilu 2024 yang meningkatkan permintaan akan beras, Polres Sidrap menghimbau agar semua pihak bisa saling menghargai dan menghormati proses dan rasa keadilan dalam konteks pemilu tersebut, dan menghindari melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan di masyarakat.
Dengan demikian, Polres Sidrap berharap dengan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan pihak terkait, situasi terkait pasokan beras di wilayah tersebut dapat teratasi secara bertahap.(*)