Betulkah ada Teknik Kebiri Calon Lawan, di Pilkada ?

 

 

Oleh: SYAHRIR AR

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), adalah suatu pemilihan secara langsung yang dilakukan dan ditentukan oleh rakyat.

Para bakal calon peserta Pilkada, terus melakukan upaya-upaya intensif, guna dapat meraih partai pengusung sebagai salah satu syarat mutlak untuk dapat maju dan terdaftar di KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati di suatu daerah/kabupaten.

Semoga pula, tidak ada bakal calon peserta Pilkada di suatu daerah yang terus bergerilya, agar semua partai yang ada akan didapatkannya. Ataukah, bergerilya hingga bakal calon lainnya, mengundurkan diri untuk maju Pilkada. Sehingga, ke depannya bakal calon ini hanya akan berhadapan dengan kotak kosong, atau bakal calon yang akan dihadapinya itu telah disettingnya.

Kuat dugaan, jika ada bakal calon seperti ini, maka biasanya teknik yang dipakai untuk mendapatkan tujuannya, salah satunya adalah politik sandera, sehingga bakal calon lainnya akan mundur secara teratur.

Sangat disayangkan, jika di negara yang menjunjung tinggi azas demokrasi ini, tersuguhkan fenomena miris yang menginjak-injak nilai-nilai kemanusiaan, dalam berbangsa dan bernegara. Idealnya, pengejawantahan dari nilai-nilai demokrasi, adalah memberi ruang yang seluas-luasnya kepada semua bakal calon yang akan maju bertarung.

Bukan, terkesan mengebiri peluang mereka untuk menjadi calon bupati dan wakil bupati.

Ironisnya, Pilkada, Pilwali dan Pilgub itu adalah suatu perhelatan atau pesta demokrasi. Pesta adalah menggambarkan/menghadirkan suasana yang didominasi oleh kegembiraan dari calon kandidat sebagai peserta, berpadu dengan kegembiraan dari rakyat sebagai tim sukses/relawan, maupun sebagai pemilih/penentu jumlah capaian suara di TPS.

Tapi, jika terjadi tindakan monopoli partai atau mengebiri bakal calon lainnya, maka ini akan berpotensi mengundang kesedihan luar biasa dari bakal calon lainnya sebagai yang bersangkutan secara langsung, juga semua keluarganya, tim suksesnya dan seluruh relawannya.

Mari memajukan negara ini dengan kebersamaan, yang penuh kesantunan, saling menghargai, saling mengasihi, bukan saling menjatuhkan, saling melukai, serta menebar kesedihan.

Secara lahir, kita membutuhkan kemaksimalan pembangunan fisik, hingga bertebaranlah kemajuan pembangunan diatas persada.

Secara batin, kita pun mutlak memerlukan keberkahan dan rahmat, serta perlindungan keamanan/keselamatan dari Allah SWT dan para pesuruh-pesuruh-Nya.

Dapatkah hadir keberkahan di Negara Indonesia yang kita cintai ini, jika kita menghadirkan potensi kecurangan yang bermuara menebar dan menanamkan kesedihan berkepanjangan pada banyak orang ?

Izinkan pula kami menghadirkan puisi dibawah ini,

# Pilkada itu Pesta Demokrasi #

Akankah kotak kosong ?
Ada isi kenapa melompong ?
Apa sebabnya ?
Bagaimana kejadiannya ?

Sebelumnya tidak seperti itu
Mendadak seperti itu
Demokrasi harusnya sehat
Persaingan pun sehat

Ini adalah pesta
Bukan membuka nista
Pesta adalah kegembiraan
Bukan hadirkan kesedihan

Menyakiti
Ada yang tersakiti
Balasan Allah maha cepat
Menghindarlah dengan taubat

Terlena dengan kekuasaan
Janganlah menyalahgunakan
Mustahil Allah berbohong
Siksanya pasti datang

Mari senyum pada akhir
Hindari penyesalan tiada akhir
Dunia hanya sementara
Siksa neraka pun tiada tara

Sadarlah sebelum terlambat
Raih benar sebelum kualat
Jangan paksakan menang
Dengan diduga curang

Semua punya keluarga
Sebaiknya saling menjaga
Hindari menyakiti
Agar besok tak tersakiti

Hanya Allah tanpa kesalahan
Hindarilah berlebihan
Mari meraih sayangnya Allah
Bukan murkanya Allah

Kamu cipta kotak kosong
Kualitasmu pun akan kosong
Ada contoh, tapi berkontribusi
Katrolmu tanpa kontribusi

Memang pernah terjadi
Tapi dia pernah mengabdi
Apa sama dengan saat ini ?
Pernahkah kamu disini ?

Hindari nekat
Karena berimbas mudharat
Ada Allah
Luar biasa jumlah pesuruh Allah

Semua dalam kontrolnya
Semua dalam pengawasannya
Akankah dibiarkan kekejaman ?
Dibiarkankah kesewenangan ?

Istighfarlah
Berubahlah
Dunia sebentar adanya
Akhirat kekal selamanya

Gowa, Jum’at, 23 Agustus 2024

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *