Makassar, kosongsatunews.com – Innalillahi wainnailaihi rojiun, duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pemerintah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, atas berpulangnya Kepala Inspektorat Wajo, Bapak Saktiar. Beliau meninggal dunia Kamis siang, 29 Agustus 2024, saat ujian kompetensi calon Kepala Dinas Kabupaten Wajo. Hal ini diungkapkan oleh Saiyed Agus Almahdali, salah seorang warga Wajo kepada media kosongsatunews.com. Menurut Saiyed Agus, kemungkinan besar Bapak Bahtiar akan dikebumikan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024. Kepergian Bapak Saktiar yang mendadak ini mengguncang banyak pihak, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat.
Bapak Saktiar dikenal sebagai figur yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya. Sebagai Kepala Inspektorat Wajo, beliau berperan penting dalam memperkuat pengawasan dan akuntabilitas di tingkat daerah. Kepemimpinan dan integritas beliau selama ini tidak hanya memperbaiki sistem pemerintahan, tetapi juga menginspirasi banyak orang dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Insiden serangan jantung yang menimpa beliau menunjukkan betapa rapuhnya kesehatan seseorang, meskipun aktif dalam dunia profesional. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kesehatan pribadi di tengah kesibukan dan tuntutan pekerjaan yang tinggi. Ini merupakan pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesejahteraan tubuh dan mental di tengah rutinitas yang padat.
Kepergian Bapak Saktiar merupakan kehilangan besar bagi Inspektorat Wajo dan Pemerintah Sulawesi Selatan secara keseluruhan. Dedikasi dan kontribusi beliau dalam memperbaiki kinerja pemerintahan akan terus dikenang sebagai teladan integritas dan profesionalisme. Beliau meninggalkan warisan yang akan terus memengaruhi dan menginspirasi upaya-upaya peningkatan pelayanan publik di masa mendatang.
Dalam menghadapi duka ini, kami berdoa semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya untuk Bapak Saktiar dan memberkati keluarga yang ditinggalkan dengan ketabahan serta kekuatan. Semoga husnul khotimah adalah tempat yang layak bagi beliau. Kepergian beliau juga harus menjadi momen refleksi bagi kita semua untuk lebih menghargai kesehatan diri dan memperhatikan kesejahteraan kita sehari-hari.(Yusuf Buraerah)