Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidrap dinilai sangat menarik. Pasalnya, tak tanggung-tanggung ada tiga Bapaslon Bupati – Wakil Bupati yang sudah mendaftar.
Mereka adalah Syaharuddin Alrif – Nur Kanaah (SAR-Kanaah) dan pasangan Muh Yusuf Dollah – Muh Datariansyah Indra Hamzah (DoaTa) dan H Mashur – H Muh Nasiyanto (Hamas Mo).
Dalam pesta demokrasi kali ini, SAR-Kanaah mendapat koalisi “Gemuk” dengan partai pengusung NasDem, PKS, Demokrat, PPP, Perindo, PAN, PBB, PSI, dan Gelora.
Kemudian pasangan DoaTa partai Gerindra dan PKB. Sedangkan pasangan Hamas Mo partai Golkar. Kedua Bapaslon tersebut “dikeroyok” kolasi “gemuk”.
Kendati demikian, partai Gerindra dan PKB tak gentar dengan hal tersebut. Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) DoaTa, Agus Rasyid Butu, Jumat, 30 Agustus 2024.
Dikatakannya, bahwa tidak bisa dipungkiri kalau koalisi “gemuk” tentu secara struktur juga banyak. Tapi secara lapangan dan pengalaman belum tentu juga itu segaris atau sejalan dengan perolehan suara kalau mau kalkulasi hitung-hitungan.
Sekretaris PKB Sidrap itu menyebut pada beberapa momentun dan perhelatan pemilihan banyak koalisi gemuk kalah.
“Jadi posisi kita disini bagaimana bisa masuk dulu untuk bertarung. Koalisi Gerindra-PKB kan sudah memenuhi syarat. Nah, terkait bagaimana persoalan strategi melawan yang banyak, tentu ada langkah-langkah yang disiapkan,” ucapnya.
“Artinya secara diatas kertas mereka banyak. Namun dalam faktanya juga beberapa momentum Pilkada, banyak juga yang kalah, karena tidak bisa segaris dan sejalan dengan perolehan suara partai,” tambahnya menutup. (MDS)