Penulis: Yusuf Buraearah
HIBURAN – Di sebuah kampung kecil yang penuh warna, seorang kandidat politik bernama Pak Cingkrang sangat bersemangat untuk maju dalam pemilihan kepala RK. Dengan segala kekuatan yang dimilikinya, ia mengumpulkan uang dari berbagai sumber untuk membiayai tim suksesnya yang berjumlah puluhan orang.
Pak Cingkrang percaya bahwa kunci kemenangan terletak pada acara-acara besar dan bagi-bagi hadiah. Setiap minggu, dia menggelar pesta mewah dengan hidangan lezat, dan tentu saja, tim suksesnya mendapatkan uang saku yang menggiurkan.
Namun, meskipun Pak Cingkrang menggelontorkan uang tanpa batas, hasilnya tidak sesuai harapan. Pada hari pemilihan, suara rakyat tidak berpihak padanya, dan Pak Cingkrang harus menghadapi kenyataan pahit.
Sementara itu, tim sukses Pak Cingkrang mulai melihat celah. Alih-alih berkutat dengan kekecewaan, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan mereka dalam manajemen uang dan organisasi. Beberapa dari mereka membuka usaha, seperti “Kedai Kopi Si Maju” dan “Toko Serba Ada Si Cuan”. Bahkan, ada yang memulai bisnis teknologi dengan nama “TeknoCerdas”.
Beberapa bulan kemudian, tim sukses Pak Cingkrang menjadi sosok yang sukses di kampung kecil tersebut. Mereka kini dikenal sebagai pengusaha papan atas. Kafe “Si Maju” penuh sesak setiap hari, dan “TeknoCerdas” menjadi tempat favorit bagi para pemuda yang ingin berinovasi.
Sementara itu, Pak Cingkrang yang dulu menghabiskan uang berlimpah harus menghadapi masalah keuangan dan berjuang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Suatu hari, Pak Cingkrang menghadiri acara di kafe baru milik mantan tim suksesnya.
Saat melihat betapa suksesnya tim suksesnya, Pak Cingkrang hanya bisa tertawa sambil berkata, “Sepertinya tim suksesku lebih sukses dari aku. Mungkin aku harus melamar pekerjaan di kafe ini dan belajar dari mereka!”
Cerita ini pun berakhir dengan tawa dan pelajaran berharga. Kadang, dalam dunia politik, keberuntungan bisa berpindah tangan dari kandidat yang penuh semangat kepada tim sukses yang cerdik. Pesan moralnya adalah bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada uang dan prestise, tetapi juga pada kemampuan memanfaatkan kesempatan dan mengelola sumber daya dengan bijaksana.