Inovasi Pertanian Sinjai: Mesin Pompanisasi dan Infrastruktur untuk Masa Depan Pangan

SINJAI, Kosongsatunews.com – Di tengah tantangan global dalam sektor pertanian, Kabupaten Sinjai tampil sebagai pelopor dengan meluncurkan serangkaian inisiatif inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan. Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DKP-Hortbun Sinjai) telah melakukan gebrakan besar pada tahun 2024 dengan menyalurkan 126 unit mesin pompanisasi dan 50 brigade yang dapat dipindah-pindahkan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi terintegrasi untuk mengatasi masalah pengelolaan air dan dampak perubahan iklim.

Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Surianti, SP, yang ditemui oleh kosongsatunews.com pada Selasa, 17 September 2024, menjelaskan bahwa dari jumlah total mesin pompanisasi tersebut, sebanyak 27 unit direncanakan untuk memperluas area tanam serta meningkatkan indeks pertanaman (IP). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan frekuensi tanam dari dua kali menjadi tiga kali setahun, yang diharapkan dapat mengoptimalkan hasil pertanian dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Dukungan tersebut, lanjut Surianti, juga termasuk 51 unit hibah yang disalurkan langsung kepada kelompok tani. Bantuan pompanisasi ini merupakan dukungan dari Kementerian Pertanian yang dibiayai oleh APBN, didatangkan langsung dari kementerian dalam bentuk barang. Dukungan ini tidak hanya menambah kapasitas sarana dan prasarana pertanian, tetapi juga berfungsi sebagai solusi untuk mengatasi dampak kekeringan dan gangguan iklim, sehingga memastikan keberlanjutan produksi pangan di Sinjai.

H. Kamruddin, SP.

Dalam wawancara terpisah, H. Kamruddin, SP, Kepala DKP-Hortbun Sinjai, menambahkan bahwa penyaluran mesin pompanisasi dan brigade ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem irigasi dan pengelolaan air pertanian. H. Kamruddin menjelaskan bahwa mesin-mesin ini akan memberikan fleksibilitas dalam mengelola sumber daya air, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan iklim yang kadang tidak menentu.

H. Kamruddin juga menekankan bahwa dari mesin pompanisasi yang disalurkan, 27 unit akan difokuskan pada area strategis untuk meningkatkan frekuensi tanam. Upaya ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan produktivitas pertanian dan memaksimalkan penggunaan lahan. Dengan adanya mesin yang lebih efisien, diharapkan kendala terkait air dapat diatasi dengan lebih baik, sehingga mendukung hasil panen yang lebih optimal dan berkelanjutan.

Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan pertanian juga menjadi prioritas utama. Proyek ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dan melibatkan 70 kelompok tani yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Sinjai, dengan total anggaran sekitar Rp 14 miliar. Pembangunan jalan pertanian ini diharapkan dapat memperbaiki aksesibilitas ke lahan pertanian, memperlancar distribusi hasil panen, serta mempermudah proses produksi secara keseluruhan.

Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup pembangunan 19 sumur resapan. Sumur-sumur ini dirancang untuk menampung dan menyimpan air hujan, mengurangi risiko kekeringan, dan meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian. Pembangunan sumur resapan ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh untuk memperbaiki infrastruktur pertanian dan memastikan petani memiliki akses yang memadai ke sumber daya air.

Saat ini, proyek infrastruktur jalan dan sumur resapan sedang dalam tahap pelaksanaan. Dengan adanya perbaikan infrastruktur ini, diharapkan biaya transportasi dapat berkurang dan proses pemasaran hasil pertanian menjadi lebih efisien. Hal ini akan memberikan dampak positif pada rantai pasok dan daya saing produk pertanian dari Sinjai, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. A. Ambo, ketua kelompok tani di Desa Alenangka, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diterima. Menurutnya, mesin pompanisasi dan brigade yang dapat dipindah-pindahkan sangat membantu dalam mengelola lahan pertanian, terutama di musim kemarau yang sering menjadi kendala. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi tanam dan hasil panen, serta menjadi contoh sukses pengelolaan pertanian yang lebih baik di wilayah lain.

Dengan langkah-langkah strategis ini, DKP-Hortbun Sinjai menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pertanian di Kabupaten Sinjai. Dukungan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan alat dan sarana, tetapi juga pada pembangunan infrastruktur yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan pertanian. Program-program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa dan mencapai hasil pertanian yang lebih baik.(Yusuf Buraearah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *