PJN PAREPARE – BANGKAE SIDRAP. ANGGARAN RAKSASA PENGERJAAN PRIHATIN

Proyek Preservasi Jalan Nasional (PJN) Dengan Anggaran besar ( raksasa) 124.510.387.688.00, Milyar pada poros Kota Parepare – Bangkae. Kabupaten Sidrap sepanjang kurang lebih 20 Km. Kini sangat memprihatinkan.

Proyek tersebut menggunakan kucuran dana lewat pembayaran surat berharga syariah Negara (SBSN) atau surat utang syariah. Tujuannya agar akses jalan tersebut menjadi lancar.

Lebar jalan 7 meter, dengan ketebalan aspal 10 cm. Bahu jalan 2 meter kiri dan kanan yang di perkeras dengan cor beton. Namun kenyataannya sangat memilukan, ditengarai keras melenceng dari bestek, apalagi di kerja secara berpindah – pindah, cara pengaspalannyapun berpindah – pindah. ” belum pernah kami melihat mengaspal panjang, hanya sekitar 30 meter pindah lagi di tempat lain, begitupun dengan pekerjaan seperti drainase. Bahkan saya pernah melaporkan tapi hasilnya juga tidak ada tanggapan” keluh sumber yang enggan di sebut namanya. Sepertinya proyek ini Korupsi. Kolusi dan Nepotisme di duda demikian, sebab dengan melihat hasil kerjanya tidak memuaskan, tapi terus berjalan tanpa hambatan, ini ada apa?

” maunya kami sebagai masyarakat yang melihat langsung pekerjaan yang di kerja kontraktor agar di perhatikan, tapi sejak lama kami suarakan tidak ada yang menggubris.” Seolah masabodoh. Padahal di pelupuk mata pekerjaannya sangat buruk. Sepanjang Tahun poros ini dikerja namun hasilnya tidak ada yang memuaskan. Keluh masyarakat disana.

Kejadin bulan lalu, Nardi di konfirmasi sekatan kedapatan dengan wartawan pekerja Drainase di tikungan nonanonae dengan menggunakan pasir campur tanah. Nardi hanya berupaya pertemukan Kontraktornya bernama Rober.

Satker PJN wilayah 1 Sulsel. Arifin Tahir, berupaya ingin di konfirmasi selalu gagal.

Proyek tersebut sebaiknya pihak berwenang. Seperti Kejaksaan. Kepolisian dan KPK, Terjun lamgsung melihat dari dekat tentang pelaksanaan proyek yang berakhir 31 Desember 2024. Korelasinya untuk tidak terjadi dugaan KKN, seperti banyak yang di ceritra masyarakat di sekitar Proyek.

Kontaktor pelaksana PT. Yala Persada Angkasa. PT. Gangking Raya (KSO) Berupaya ingin di konfirmasi, juga tidak di jumpai. Informasi dari stapnya, menyebut beliu kebanyakan tinggal di Makassar. Bahkan sekqrang ini Rober lagi mengurus Proyek di Kalimantan. Padahal proyek yang di tanganinya belum beres – beres.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *