SIDRAP – Ambruknya jembatan penghubung antara Desa Bulu Cendrana dan Betao di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, memicu kekecewaan warga setempat.
Pasalnya, Camat Pitu Riawa, Ali Husain, dinilai lamban merespons kejadian tersebut meskipun telah dihubungi berkali-kali.
Jembatan yang menjadi akses vital bagi masyarakat itu ambruk pada Senin pagi, 16 Desember 2024, sekitar pukul 08.00 WITA.
Insiden ini juga menyebabkan sebuah truk bermuatan pasir jatuh ke sungai. Menurut keterangan warga di lokasi, truk melaju dengan kecepatan tinggi dan diikuti beberapa kendaraan lain.
Beban berat dan getaran yang ditimbulkan diduga menjadi penyebab ambruknya jembatan yang baru dibangun beberapa bulan lalu.
Sementara itu, Kepala BPBD Sidrap, Sudarmin, memastikan pihaknya telah bergerak cepat dengan melakukan asesmen awal di lokasi kejadian.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Sidrap untuk pengalihan arus lalu lintas, serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk rencana pembangunan kembali jembatan tersebut,” ungkapnya.
Hingga kini, jalur alternatif telah disiapkan agar aktivitas warga tidak sepenuhnya terhambat.
Kendati demikian, warga berharap pemerintah setempat, khususnya Camat Pitu Riawa, bisa lebih tanggap dan cepat mengambil tindakan mengingat jembatan ini menjadi urat nadi mobilitas ekonomi dan sosial mereka.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian material dan gangguan transportasi menjadi perhatian serius.
Warga berharap kejadian serupa tidak terulang dan pemerintah segera menuntaskan pembangunan jembatan yang lebih kokoh dan aman. (Mds)