TAMBANG DAN PABRIK BATU KRIKIL DI DESA BOYYA KABUPATEN ENREKANG RUGIKAN MASYARAKAT.

Hampir menjelang puluhan Tahun aktifitas Tambang serta Pabrik batu krikil, tapi nampak tidak ada kontribusi silang dengan masyarakat setempat.

Bahkan menjadi bumerang perusahaan tersebut, akibat pencemaran lingkungan dan dampak longsor di bibir sungai Boyya tempatnya menambang sekian Tahun.
Hanya satu orang masyarakat yang bertandatangan tanda persetujuan operasional Pabrik Batu Krikil itu, yang lainnya tidak menetujui.


” dulunya kami tinggal tidak jauh dari Pabrik Batu, karena debu serta bising, hingga kami tinggalkan lokasi kami,” jelas Anar Tokoh masyarakat di daerah itu.
Selain arogan juga nampak tidak ada sumbangsih pada masyarakat juga pada Desa tempatnya menambang.
Inilah menjadi akar masalah hingga masyarakat kurang simpatik pada pemilik Tambang dan Pabrik bernama H.Ra panggilan initialnya.
Padahal di ketahui masyarakat ketika Pilkada Bupati dan Gubernur H. Ra, banyak mengeluarkan uang untuk membatu, sedangkan untuk rakyat nonsen.
Pernah ada kegiatan pertandingan olah raga, tapi itupun dimintai sumbangan pihak luar, bukan sepenuhnya H.Ra yang melaksanakan even tersebut. Ungkap Warga yang minta dirahasiakan namanya.
Kepala Desa Boyya di konfirmasi di kediaamannya Sabtu Tanggal 14 Pebruari 2025, mengaku belum ada nampak bantuan dari pihak Perusahaan terhadap Desa serta warga setempat, bahkan Jalanan yang di gunakan mengangkut material adalah jalan Tani. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *