MAMASA — Salah satu rekanan kontraktor di Kabupaten Mamasa mengeluhkan tindakan seorang oknum dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diduga kerap melakukan intimidasi di lokasi proyek. Oknum tersebut disebut-sebut kerap datang setiap hari ke lokasi pekerjaan dan meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan.
“Saya minta solusi bagaimana kegiatan bisa berjalan dengan lancar apabila setiap hari oknum LSM terus mendatangi lokasi. Saya paham jika memang perlu ada pengawasan, tapi apakah harus selalu disertai permintaan amplop,” ungkap salah satu kontraktor kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Rabu (15/10/2025) malam.
Menurutnya, meski dirinya telah berupaya memberikan uang dalam jumlah kecil sebagai bentuk penghargaan, permintaan dari oknum tersebut justru semakin meningkat.
“Saya kadang hanya isi amplop tiga ratus ribu karena pekerjaan baru dimulai, tapi dia langsung minta tiga juta. Ini sangat memberatkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, kontraktor tersebut juga menuturkan bahwa oknum LSM tersebut bahkan meminta salinan dokumen kontrak dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta mengancam akan melaporkan ke pihak berwenang apabila tidak menuruti permintaannya.
“Hal yang lumrah jika ada pengawasan, tapi janganlah minta yang berlebihan. Kasihan pekerja yang jadi tidak konsentrasi karena setiap hari didatangi dan ditanya-tanya. Berikan kami ruang untuk menyelesaikan pekerjaan dulu. Nanti kalau sudah ada progres, baru kita benahi kalau memang ada yang tidak sesuai juknis atau RAB,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai dugaan tindakan oknum LSM tersebut. (Ayu)




