MAMASA — Gelombang penolakan terhadap hasil seleksi job fit pejabat eselon II lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa terus menguat. Sejumlah spanduk dan poster protes terlihat terpajang di depan Gedung DPRD Mamasa, Jumat (17/10/2025), dengan berbagai tulisan bernada kecaman terhadap Panitia Seleksi (Pansel).
Tulisan seperti “Pansel Diintervensi 12 Poin” dan “Tolak Hasil Pansel” menjadi simbol kekecewaan masyarakat atas dugaan kecurangan dalam proses seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama. Massa menilai hasil seleksi tidak mencerminkan asas profesionalisme dan transparansi sebagaimana diatur dalam ketentuan kepegawaian.
Para peserta aksi menggelar orasi bergantian, menyerukan agar pelantikan hasil seleksi job fit ditunda sampai adanya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Pansel.
Aksi ini juga menjadi momentum untuk menggalang konsolidasi lanjutan. Poster yang beredar di media sosial menyebut rencana “Seruan Konsolidasi Aksi Jilid II” guna mengawal rekomendasi DPRD terhadap dugaan kecurangan dalam proses seleksi.
Desakan publik semakin kuat agar pemerintah daerah bersikap terbuka dan meninjau kembali hasil seleksi jabatan tersebut. Masyarakat menuntut agar seluruh tahapan job fit dilakukan sesuai prinsip merit, bebas intervensi, dan mengutamakan profesionalitas ASN.
Konsolidasi aksi jilid II disebut akan digelar dalam waktu dekat dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh pemuda dan kalangan pegawai yang merasa dirugikan. Hingga kini, belum ada kejelasan dari pihak panitia seleksi maupun pemerintah daerah terkait tuntutan penundaan pelantikan pejabat hasil job fit. (Ayu)




