MAMASA – Penjelasan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terkait penggunaan anggaran kegiatan Paskibraka tahun 2025 menuai sorotan dari kalangan aktivis.
Dalam sebuah video klarifikasi yang beredar, Kepala Kesbangpol dianggap belum memberikan jawaban yang memuaskan publik. Penjelasan yang disampaikan dinilai ambigu dan tidak disertai data konkret mengenai rincian penggunaan dana kegiatan tersebut.
Salah satu aktivis, Rian Mewa’, menegaskan bahwa publik berhak mendapatkan penjelasan yang transparan dan berbasis data, bukan sekadar pernyataan yang mengaburkan persoalan.
“Penjelasan Kepala Kesbangpol dalam video tersebut sangat mengecewakan dan tidak memenuhi harapan publik. Publik membutuhkan jawaban yang jelas dan transparan mengenai penggunaan anggaran Paskibraka, bukan kalimat-kalimat yang terkesan menghindar dari apa yang dipersoalkan,” tegas Rian, Rabu (30/10/2025).
Ia menyoroti bahwa dari total anggaran sebesar Rp596 juta yang telah digunakan, hingga kini belum ada penjelasan rinci terkait peruntukannya. Lebih jauh, pihak Kesbangpol disebut masih mengajukan tambahan anggaran Rp204 juta dalam perubahan APBD, padahal kegiatan Paskibraka telah selesai dilaksanakan.
“Sangat tidak masuk akal jika mereka meminta tambahan anggaran untuk kegiatan yang sudah selesai. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran publik,” ujarnya menambahkan.
Rian mendesak agar pemerintah daerah, khususnya Kesbangpol Mamasa, segera memberikan klarifikasi resmi yang disertai data dan laporan rinci penggunaan anggaran. Ia menilai, tanpa keterbukaan, kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah akan semakin menurun.
“Dengan tidak memberikan informasi yang jelas dan transparan, pihak Kesbangpol hanya akan menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan publik. Klarifikasi seharusnya berbasis data, bukan sekadar dongeng,” tutupnya. (Ayu)




