PAREPARE – Dalam upaya memastikan rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan di wilayah Sulawesi Selatan tetap bebas dari barang terlarang dan potensi gangguan keamanan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, memberikan instruksi mendadak untuk melaksanakan razia di Lapas Kelas IIA Parepare, Selasa malam (28/10/2025).
Razia ini dipimpin langsung oleh Kabid Pengamanan, Perawatan dan Kepatuhan Internal, Herman Anwar, bersama Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal PAS) Kanwil Sulsel. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah pengawasan intensif untuk memastikan tidak adanya peredaran narkoba, pungutan liar, maupun penggunaan ponsel ilegal di dalam lapas, serta menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Pelaksanaan razia dilakukan dengan teliti dan menyeluruh, mencakup penggeledahan kamar hunian, lemari, tempat sampah, kamar mandi, hingga dapur. Petugas juga melakukan pemeriksaan badan terhadap warga binaan secara cermat dan terukur, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Menurut Herman Anwar, kegiatan ini merupakan implementasi dari fungsi Bintorwasdal (Pembinaan, Monitoring, Pengawasan, dan Pengendalian) yang dilakukan secara rutin dalam rangka deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di seluruh lapas dan rutan.
“Dengan instruksi itu, kita juga punya fungsi dan target untuk melakukan razia beberapa kali dalam satu bulan. Jadi kalau satu bulan tidak ada razia, maka laporannya akan diteruskan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” ungkap Herman.
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Parepare, Marten, mengapresiasi kehadiran tim Satops Patnal Kanwil Sulsel dan menegaskan kesiapan jajarannya dalam mendukung penuh seluruh kebijakan Ditjen Pemasyarakatan.
“Kami terus memperketat pengawasan dan memperkuat sinergi dengan Kanwil serta aparat penegak hukum lainnya. Tidak ada kompromi terhadap pelanggaran di dalam lapas,” tegas Marten.
Ia juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan tugas, petugas lapas kerap dihadapkan pada berbagai risiko. Karena itu, seluruh jajaran diminta untuk bekerja secara tim, saling bahu membahu, meningkatkan koordinasi dan komunikasi, serta terus bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait.
Di tempat terpisah, Kepala Kanwil Pemasyarakatan Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, menegaskan komitmen pihaknya untuk memberantas segala bentuk pelanggaran dan menjaga integritas lembaga pemasyarakatan.
“Razia ini kami lakukan secara rutin sebagai bukti keseriusan dalam penegakan aturan. Kanwil mengapresiasi integritas jajaran lapas yang telah mendukung pelaksanaan sidak, dan kami terus mengingatkan seluruh petugas agar menjalankan tugas sesuai prosedur serta berpegang pada integritas,” ujar Rudy.
Lebih lanjut, Rudy juga mengimbau seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan agar selalu berkoordinasi dengan Kanwil dan aparat penegak hukum (APH) terkait setiap kejadian atau informasi negatif yang beredar, sehingga dapat segera dilakukan tindakan dan klarifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. (Afn)




