Aktivis Rizkul Soroti Polda Sulbar: Dua Kapolda Gagal Ungkap Kasus Pembunuhan Pasutri di Aralle

MAMASA — Aktivis muda asal Kabupaten Mamasa, Rizkul, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Polda Sulawesi Barat dan Polres Mamasa terkait mandeknya pengungkapan kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Aralle yang terjadi tiga tahun silam.

Kasus berdarah yang menewaskan seorang kepala sekolah dan istrinya di dalam rumah mereka itu hingga kini belum juga menemui titik terang. Warga menilai, dua Kapolda Sulbar yang menjabat selama tiga tahun terakhir gagal total menuntaskan kasus yang sempat menggemparkan masyarakat Aralle tersebut.

“Bayangkan, sudah tiga tahun berlalu tapi pelakunya belum terungkap. Dua Kapolda sudah berganti, tapi hasilnya nihil. Di mana keseriusan aparat penegak hukum kita?” tegas Rizkul, Sabtu (1/11/2025).

Menurutnya, peristiwa tragis itu tidak hanya menorehkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga meninggalkan trauma bagi seluruh masyarakat Kecamatan Aralle. Ia menilai, mandeknya proses penyelidikan menunjukkan lemahnya profesionalisme aparat dalam menangani kasus-kasus besar di daerah.

“Ini bukan kasus kecil. Korbannya kepala sekolah dan istrinya. Tapi aneh, bertahun-tahun tidak ada kejelasan. Kalau aparat tidak mampu ungkap, bagaimana masyarakat bisa percaya lagi pada slogan Pelindung, Pengayom, dan Pelayan Masyarakat?” ujarnya dengan nada kecewa.

Rizkul juga mengutip ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menyebut bahwa batas waktu penyelidikan kasus sulit adalah 120 hari. “Faktanya, sudah tiga tahun berlalu tanpa hasil. Ini bentuk kelalaian serius,” tambahnya.

Ia mendesak Polda Sulawesi Barat dan Polres Mamasa untuk membuka kembali penyelidikan dengan lebih teliti, transparan, dan profesional. Bahkan, ia menegaskan, bila aparat di tingkat Polsek Aralle tidak mampu memberikan kontribusi nyata, maka sebaiknya dilakukan evaluasi besar-besaran.

“Kalau tidak sanggup bekerja maksimal, lebih baik Polsek Aralle angkat kaki dari wilayah itu. Jangan biarkan masyarakat Aralle kehilangan rasa percaya pada institusi kepolisian,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polda Sulawesi Barat maupun Polres Mamasa belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan terbaru kasus pembunuhan pasutri yang telah berlangsung tiga tahun tanpa kejelasan tersebut. (Ayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *