MAMASA — Warga Dusun Tatale, Desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, mengeluhkan air bersih yang tidak mengalir selama satu minggu terakhir. Hal ini disampaikan salah seorang warga berinisial D, Sabtu 15 November 2025, melalui pesan WhatsApp dan telepon kepada wartawan media ini. Menurutnya, ada enam rumah yang paling terdampak. Namun yang membuat warga semakin geram, pipa air minum justru terpasang di pinggir sawah dan air tersebut digunakan untuk mengaliri sawah, sementara sawah tersebut tidak memiliki irigasi.
Warga mengaku telah menyampaikan keluhan kepada Sekretaris Desa untuk diteruskan ke BUMDes, tetapi tidak ada hasil. Mereka meminta Inspektorat Kabupaten Mamasa, Dinas PMD, dan Dinas Kesehatan turun melihat langsung kondisi bak penampungan dan perpipaan. “Kami juga ingin Dinas Kesehatan memeriksa apakah air yang kami konsumsi ini layak atau tidak. Ini menyangkut kesehatan masyarakat,” tegas warga tersebut. Ia menambahkan bahwa keluhan ini bukan baru muncul, tetapi sudah banyak masyarakat yang merasakan dampaknya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Tawalian Timur, inisial S, membenarkan adanya gangguan distribusi air. Ia menyebut pihaknya sementara melakukan perbaikan dan menjelaskan bahwa bukan hanya enam rumah yang terdampak, tetapi ratusan warga. “Rumah saya sendiri juga tidak mengalir airnya. Kami sementara memperbaiki. Ini manusia yang kerja, bukan mesin,” ujarnya. Namun ia juga meminta agar laporan salah satu warga tidak terlalu dihiraukan. “Dia tidak tinggal di sini, dia tinggal di kota. Pipanya yang tersambung ke rumahnya itu inisiatif sendiri. Jangan dengarkan berita hoaks,” katanya.
Pernyataan tersebut langsung dibantah oleh narasumber. “Itu bohong kalau dibilang baru satu hari air tidak mengalir. Sudah satu minggu. Saya siap mempertanggungjawabkan laporan saya ke media. Kalau perlu instansi terkait periksa BUMDes,” tegasnya. Ia juga menyebut banyak kegiatan desa yang terkesan amburadul dan kurang perhatian dari pemerintah setempat. Masyarakat kembali meminta Inspektorat turun memeriksa kegiatan desa serta mendesak Dinas Kesehatan memastikan standar kelayakan air karena masyarakat terdampak air yang tidak sesuai standar bersih.
Dalam percakapan terpisah, Kepala Desa sempat meminta wartawati agar tidak menggubris laporan warga tertentu. Wartawati media ini menjawab dengan tenang, “Maaf pak, saya tidak bisa mengkhianati publik. Apa yang dilaporkan masyarakat itu yang saya tulis, dan apa yang Bapak sampaikan itu juga yang saya cantumkan di pemberitaan.”
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi resmi dari instansi terkait atas keluhan warga Dusun Tatale, Desa Tawalian Timur. (Ayu)




