Gelar Sholat Idul Adha, Ribuan Jemaah Penuhi Masjid Mujahidin Muhammadiyah Pinrang

Kosongsatunews.com – Pinrang, perayaan Hari Raya Idul adha 10 Dzulhijjah 1443 H untuk tanggal 9 Juli 2022 juga dilaksanakan di masjid Mujahidin muhammadiyah Pinrang, sabtu (9/7/2022)

Sholat idul adha ini dihadiri ribuan jamaah, mereka memadati mesjid hingga meluber keteras dan pekarangan mesjid dalam kondisi hujan rintik rintik, beruntung Khutbah idul adha yang dibawakan oleh ustadz Dr. Muh Rusni H, M. Ag Bendahara Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PMD) Pinrang, tidak terlalu panjang melihat kondisi cuaca dan banyaknya jamaah di halaman masjid.

Dalam khutbahnya ustadz Rusni mengatakan kemarin 8 Juli 2022 jutaan ummat muslim dari segenap penjuru dunia melaksanakan wukuf di arafah, olehnya itu pagi ini kita menunaikan sholat idul adha.

Kata Idul Adha berasal dari kata ‘id dan ‘adha,
‘Id berakar pada kata ‘aada ya’uudu’ yang memiliki arti dasar ‘menengok’ atau ‘menjenguk’ atau ‘kembali’, katanya

Disebut demikian karena hari raya terus kembali berulang setiap tahunnya. Di Indonesia, Id kerap disamakan artinya dengan ‘ayyada’, yakni ‘berhari raya’. Sedangkan kata Adha bermakna ‘qurban’.

“Dengan demikian, Idul Adha berarti kembali melakukan penyembelihan hewan qurban atau kerap disebut istilah Hari Raya Qurban. Idul Adha juga dikenal sebagai ‘Lebaran Haji’. Sebab, di saat yang sama, umat Islam dari pelbagai penjuru dunia juga tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci”, ungkapnya

Idul Adha atau Hari Raya Qurban ini ditandai dengan penyembelihan hewan qurban, kata qurban berasal dari bahasa arab qaraba, yaqrabu, yang berarti pendekatan, yang bermakna mendekatkan diri kepada Allah

Hari Raya Idul Adha selalu saja menjadi rekonstruksi sejarah masa lampau. Sejarah kehidupan figur-figur agung para kekasih Allah Subhanahu Wa Taala, yaitu figur Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihis Salam, figur sang anak hebat Nabi Ismail, dan figur sang ibu luar biasa, Siti Hajar. Prosesi yang mengharu biru sejarah umat manusia adalah penyembelihan Nabiyullah Ibrahim AS pada putra tercintanya Nabi Ismail yang akhirnya diganti kambing oleh Allah, kata ustadz Rusni

Selain sebagai bentuk kepatuhan pada titah Allah SWT, ibadah kurban adalah merupakan bentuk solidaritas atas sesama yakni orang-orang fakir dan miskin. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian yang lesu akibat imbas Covid-19 dan nilai tukar rupiah yang anjlok, menyebabkan makin sulitnya kehidupan saudara-saudara kita yang tidak berkemampuan, olehnya itu, ini kewajiban untuk membantu, urainya

Lebih lanjut di katakan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat mengecam keras orang yang enggan berkurban, karena dalam Islam ibadah kurban bukan hanya ritus persembahan untuk meningkatkan spritualitas seseorang atau juga bukan tontonan kesalihan orang kaya semata. Namun, lebih dari itu, kurban adalah dalam rangka memperkuat kepekaan sosial, menyantuni fakir miskin dan membuat gembira orang sengsara. Kurban mencerminkan pesan Islam bahwa seseorang hanya dapat taqarrub pada Allah, bila ia sebelumnya telah dekat dengan saudara-saudaranya yang kekurangan, imbaunya

“Hukum melaksanakan qurban itu sendiri wajib bagi orang yang mampu atau memiliki keluasan rezeki untuk berqurban. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-Kautsar ayat 1-2, Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” Ungkapnya

Hari Raya Qurban ini diperintahkan selama 4 hari, yakni sejak maghrib pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai hari raya ‘Id (10 Dzulhijjah), disambung 3 hari tasyrik, (*asp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *