Wali Kota Parepare Taufan Pawe didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Erna Rasyid Taufan menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi yang dirangkai dengan Penyerahan Insentif bagi ketua RT/RW, Imam Kelurahan, Imam Masjid, Pegawai Syara, Babinsa, Babinkamtibmas, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Kader Pembangunan Manusia tahun anggaran 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Mappagiling Mako Batalyon B Pelopor, Jl. Chalik, Kelurahan Sumpang Minangae, Bacukiki Barat, Senin (10/7/2023).
Hadir pula dalam kegiatan itu Perwakilan Komandan Danyon Batalyon B Pelopor Parepare dan Camat Bacukiki Barat Fitriany.
Dalam laporannya Fitriany mengatakan, momen tersebut dapat dijadikan wadah untuk menyampaikan informasi-informasi terkait pembangunan yang telah dilaksanakan Pemkot di bawah kepemimpinan Wali Kota Taufan Pawe dan Wawali Pangerang Rahim.
Fitriany mengurai, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di Bacukiki Barat untuk triwulan II diantaranya, penyelenggaraan dana kelurahan, safari zikir dan tausiyah, pemberian BPJS ketenagakerjaan bagi ketua RT/RW, imam masjid, imam kelurahan dan pegawai syara dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
“Untuk kegiatan hari ini dirangkaikan dengan penyerahan insentif kepada ketua RW 32 orang, RT 100 orang, imam kelurahan 6 orang, imam masjid 58 orang, pegawai syara 260 orang, Babinsa dan Babinkamtibmas 12 orang, kader pemberdayaan masyarakat 60 orang, kader pembangunan masyarakat 6 orang. Dengan total penerima sebanyak 535 orang,” urainya.
Sementara itu, Taufan Pawe mengatakan, Rakor triwulan II tidak lain untuk melakukan evaluasi, koordinasi sekaligus penyegaran apa yang harus dilakukan.
“Hanya saja hari ini saya membawa isu nasional dan sentral, yaitu stunting. Stunting ini jangan dianggap remeh,” pesannya.
Wali Kota Parepare dua periode itu menjelaskan, stunting adalah isu yang tidak bisa dikesampingkan, selain isu yang sangat menggembirakan terkait Indonesia Emas.
“Indonesia Emas itu adalah 100 tahun setelah kita merdeka yaitu tahun 2045. Berdasarkan penelitian secara dunia internasional, Indonesia adalah negara yang diuntungkan secara demografi, karena di masa itu begitu banyak masyarakat Indonesia usia produktif,” ungkapnya.
“Disatu sisi kita diuntungkan disitu dengan bonus demografi itu. Hanya saja, muncul isu meresahkan terkait stunting,” tambahnya.
TP menjelaskan stunting jika tidak ditekan akan menyebabkan generasi Indonesia akan melemah jika tidak siap untuk ditanggulangi.
“Di Parepare kemarin 14% sekian. Tapi, alhamdulilah kerja keras kita semua sudah turun di 8%. Tapi masih harus kita tekan, sekarang Pak RT/RW, imam masjid kita harus punya peran terkait itu. Menyandarkan dan mengedukasi warga kita yang hamil untuk memperhatikan stunting ini,” ujarnya. (Adv/**)