Sosok Srikandi Tangguh Nahkodai SD Negeri 203 Bola

Banyak menilai Ermawati, S.Pd, Kepala SD Negeri 203 Bola, Desa Bulukamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulsel, adalah sosok srikandi tangguh. Selain menyandang ptofesi pendidik ternyata merupakan pembina di bidang keagamaan. Anak binaannya berkibar dalam berbagai lomba MSQ.

“Alhamdulillah selain sebagai tenaga pengajar kami aktif dalam kegiatan keagamaan dan anak binaan kami baru-baru ini mewakili Kabupaten Sinjai lomba MSQ tingkat provinsi” Ungkap Ermawati, S.Pd, Kasek SD Negeri 203 Bola saat bincang-bincang dengan Media ini, Selasa 7 November 2023.

Menelisik lebih jauh, Ermawati, mulai mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik sekitar tahun 2004 dengan status sebgaai tenaga kontrak pusat dan ditahun yang sama terangkat jadi PNS.

“Kami mengabdi di SD Negeri 203 Bola mulai tahun 2004 dan mendapat amanah menjadi Plt Kepala Sekolah bulan Mei 2023. Dan didefinitifkan beberapa bulan lalu tepatnya tanggal 22 September” Bebernya.

Seperti sekolah lainnya, berbagai upaya terus dilakukan demi membawa sekolahnya semakin berkualitas. Komunitas forum guru dibentuk sebagai langkah awal kepemimpinannya. Patut mendapat apresiasi bersama.

“Langkah awal kami adalah membentuk forum guru. Jadi setiap hari sabtu semua kelas pengayaan dalam satu fotum” Sebutnya.

Menelisik lebih jauh, gebrakannya tidak berhenti sampai disitu melainkan memunculkan sejumlah program lainnya menjadi “sinyal” sekolahnya kedepannya kian memiliki “aura” dimata masyarakat luas.

“Kita akan terus lakukan pembenahan demi pengembangan sekolah dan peningkatan mutu pendidikan” Jelasnya, sambil ditambahkan, sekolahnya saat ini memiliki 62 siswa dengan tenaga pengajar PNS dan P3K sekitar 8 Orang, honorer 3 Orang dengan bujang sekolah.

Fenomena buling/saling ejek antar siswa acap kali menimpa satuan pendidikan pihaknya membentuk TPPK melibatkan komite sekolah sebagai unsur keterwakilan orang tua siswa. Hal ini diakuinya sejalan dengan kurikulum merdeka belajar.

“TPPK ini kita fungsikan dengan baik demi mengantisipasi hal-hal yang bisa mencoreng dunia pendidikan. Seperti buling atau saling ejek antar siswa bisa berdampak krusial” Tuturnya.

Pendidikan karakter melalui pembiasaan budaya salam, sapa, dan kegiatan keagamaan digalakkan. Menurutnya pendidikan karakter itu merupakan keteladan dalam artian dimulai dari diri sendiri, ditularkan kepada rekan tenaga pengajar dan siwa (Ys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *