Siapapun yang memenangkan Pilpres ini, dan dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 maka itulah pemimpin kita Bangsa Indonesia.
Janganlah menghujat, mencaci maki, atau pun menampilkan segala tindakan protes (apalagi bersifat anarkis), karena tidak sesuai dengan pilihannya.
Negara ini telah memberikan waktu 5 tahun sebelumnya, guna dapat memikirkan, menganalisa, menginvestigasi, mengantisipasi, memilih dan menentukan serta apapun istilahnya agar dapat dipergunakan waktu sebanyak ini dengan kontinyu, komprehensif dalam skala totalitas dan maksimalitas, untuk bisa memenangkan pilihannya.
Setiap pertarungan pasti ada menang dan ada kalah. Setiap petarung harus siap menang dan siap kalah. Jangan hanya siap menang tapi tidak siap untuk kalah.
Tidak semua keinginan, harus terwujud dan tidak setiap yang terwujud itu sesuai dengan keinginan. Mari memahami, menerima dan mengejawantahkannya dalam tiap sendi kehidupan, setiap hari dan setiap saat.
Presiden, Wakil Presiden, Polri, TNI, Kejaksaan, Pengadilan, KPU, Bawaslu dan seluruh elemen pemerintahan dan legislatif di negeri ini sedang, sementara dan telah bekerja/berkinerja sesuai Tupoksinya masing-masing.
Jika masih ada kekurangan dari maksimalitas kinerjanya, maka tidak bisa dipungkiri, karena mereka semua adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam segala hal.
Dan, sekiranya benar mereka ada kesalahan, lalu mengapa kita tidak mampu merubah kesalahan itu menjadi suatu kebenaran ?
Jawabannya pun, kita semua ini adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan dalam segala aspek.
Setelah hari Rabu, 14 Februari 2024, maka Bangsa Indonesia memproklamirkan pemenang Pilpres dan menuju pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Mari mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres, dan mari menghormati, patuh dan taat pada pimpinan tertinggi Bangsa Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.
Ada pepatah, “semut di seberang lautan jelas kelihatan, tapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatan”.
Mari mengimplementasikan hakekat dari pepatah ini dalam kehidupan sehari-hari. Hingga bermuara membentuk karakter dan jiwa kita selalu menghindari/meminimalisir untuk mencela pihak-pihak lain.
Usahakanlah agar supaya diri ini, bukan sebagai penyebab awal maupun pelaku utama timbulnya kerusuhan, kegaduhan, perpecahan, apalagi yang berujung dengan mengakibatkan korban jiwa.
Mari memajukan dan memakmurkan negeri ini dengan kedamaian, kenyamanan, welas asih, saling menyayangi, saling bantu-membantu, bahu-membahu.
Bukan saling menjatuhkan, saling menghujat dan berujung pada pertikaian yang panjang, hingga terlupakan membangun negeri ini.
Pemenang Pilpres 2024 adalah pemenang Ridho Allah SWT.
Karena tak ada satu pun kejadian, yang terjadi di muka bumi ini tanpa sepengetahuan Allah dan tanpa disetujui olehNya.
Hujan tercurah dari langit, api menyala, angin berembus, tanah yang padat atau pun gembur, serta segala kejadian yang sedang, akan dan telah berlangsung, semuanya dalam kuasaNya dan ridhoNya.
Terimalah dengan lapang dada, dan dengan penuh keikhlasan, siapa pun pemimpin yang dihadirkan untuk kita, di Negara Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai ini.
Mari menerimanya dengan mengacu pada hadits dibawah ini
Nabi Muhammad Saw bersabda;
ﻛﻤﺎ ﺗﻜﻮﻧﻮا ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺆﻣﺮ ﻋﻠﻴﻜﻢ “Sebagaimana keadaan kalian, “seperti itulah pemimpin kalian”
(HR; Al-Baihaqi).
Nabi Muhammad Saw bersabda;
ﻛﻤﺎ ﺗﻜﻮﻧﻮا ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺆﻣﺮ ﻋﻠﻴﻜﻢ “Sebagaimana keadaan kalian, seperti itulah pemimpin kalian” (HR Al-Baihaqi)
SYAHRIR AR
GOWA, Senin, 12 Februari 2024