Oleh Muhammad Yusuf Buraerah, SH
Sinjai, 15 Agustus 2024, kosongsatunews.com – Pilkada 2024 merupakan tahap penting dalam proses demokrasi Indonesia, yang berfungsi menentukan arah kepemimpinan daerah. Dalam konteks ini, media massa memainkan peran strategis yang melampaui fungsi pemberitaan biasa. Peran media mencakup penyampaian informasi, pengawasan, edukasi, dan fasilitasi diskusi publik, yang keseluruhannya berkontribusi pada keberhasilan proses demokrasi. Untuk memahami lebih dalam tentang peran ini, penting untuk menelaah pandangan tokoh pers mengenai kontribusi media dalam pemilu dan pilkada.
Pertama, media berperan krusial sebagai penyampai informasi. Dalam era digital ini, media massa—baik televisi, radio, maupun platform daring—menyediakan saluran utama untuk menyebarluaskan informasi mengenai calon, platform kebijakan, dan program-program yang diusung dalam pilkada. Dengan menyediakan informasi yang terperinci dan mudah diakses, media membantu pemilih dalam membuat keputusan yang berbasis pengetahuan. Selain itu, media berfungsi sebagai arena bagi kandidat untuk mengemukakan visi dan misi mereka, memperkaya kualitas diskursus politik di masyarakat.
Agus Sudibyo, seorang pakar komunikasi politik, menegaskan peran media dalam hal ini. Dalam wawancaranya dengan Kompas (27 Mei 2023), Sudibyo menyatakan, “Media massa memiliki peran sentral dalam menyediakan platform bagi kandidat untuk menyampaikan pandangan dan program kerja mereka. Keterbukaan informasi ini sangat penting untuk menciptakan pemilih yang berpengetahuan dan aktif.” Dengan demikian, media tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi tetapi juga sebagai mediator yang menegaskan dialog antara calon pemimpin dan masyarakat.
Kedua, media berfungsi sebagai alat pengawasan yang efektif. Melalui pelaporan investigatif, media dapat mengidentifikasi dan mengungkap potensi kecurangan atau penyimpangan selama proses pemilihan. Fungsi pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa pilkada dilaksanakan dengan transparansi dan akuntabilitas. Media yang kritis dan objektif berperan dalam menjaga integritas pemilu, mencegah penyelewengan, dan memastikan bahwa proses demokrasi berlangsung secara adil.
Rosiana Silalahi, seorang jurnalis senior, menyoroti pentingnya fungsi ini dalam artikel yang dimuat oleh Tempo (10 Juli 2023). Silalahi menyatakan, “Media harus berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemilihan untuk memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai aturan dan bebas dari kecurangan.” Dengan demikian, media berfungsi tidak hanya sebagai pemberi informasi tetapi juga sebagai pengawas yang menjaga integritas proses pemilihan.
Ketiga, media berperan sebagai agen edukasi. Melalui berbagai program edukasi dan kampanye publik, media membantu masyarakat memahami hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih. Edukasi ini mencakup penjelasan mengenai mekanisme pemilihan, pentingnya partisipasi, serta dampak dari keputusan politik yang diambil. Dengan demikian, media berkontribusi pada peningkatan kualitas pemilih, mendorong partisipasi aktif, dan memperkuat pondasi demokrasi yang sehat.
Dalam pandangan Budi Setiyono, seorang pengamat media dan pendidikan, edukasi pemilih adalah kontribusi media yang sangat penting. Dalam wawancara dengan Jakarta Post (15 Agustus 2023), Setiyono menyatakan, “Edukasi pemilih adalah salah satu kontribusi media yang paling penting. Tanpa pemahaman yang memadai, pemilih tidak dapat membuat keputusan yang terinformasi.” Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa media harus berkomitmen untuk menyajikan informasi yang jelas dan bermanfaat agar masyarakat dapat berpartisipasi secara maksimal dalam proses demokrasi.
Terakhir, media berfungsi sebagai jembatan dalam membangun kesadaran publik terhadap isu-isu lokal yang relevan. Dengan mengangkat tantangan dan kebutuhan spesifik dari berbagai daerah, media memfasilitasi diskusi yang mendalam dan konstruktif. Diskusi ini tidak hanya menginformasikan publik tetapi juga mendorong kandidat untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Secara keseluruhan, peran media dalam Pilkada 2024 adalah multifaset dan sangat berpengaruh. Media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai berita tetapi juga sebagai pengawas, pendidik, dan fasilitator diskusi. Kolaborasi yang sinergis antara media, masyarakat, dan penyelenggara pemilu sangat penting untuk memastikan bahwa pilkada berlangsung secara transparan, adil, dan demokratis. Dengan demikian, media berperan sebagai pilar utama dalam mendukung dan memperkuat kualitas proses demokrasi di Indonesia, sebagaimana diakui oleh para tokoh pers yang telah berkontribusi dalam membentuk pemahaman kita tentang peran mereka dalam sistem demokrasi.