Pilkada Penuh Warna: Ketika Strategi Menjadi Bumerang

Oleh Yusuf Buraerah

HIBURAN, Sinjai, 25 Agustus 2024, kosongsatunews.com  –  Di sebuah kota kecil yang terkenal dengan kekacauan pilkadanya, terdapat dua tim sukses yang bersaing sengit: Tim “Bisa” dan Tim “Bisa Banget”. Pemilihan kepala daerah kali ini menjadi sangat seru karena kedua tim memiliki strategi yang sangat unik.

Tim “Bisa” memutuskan untuk menggunakan cara konvensional, seperti pemasangan spanduk besar dan debat terbuka. Namun, tim ini juga memiliki ide yang tidak biasa, yaitu mengadakan lomba makan sambel untuk menarik perhatian. Sayangnya, dalam lomba tersebut, calon kepala daerahnya malah kalah dari seorang ibu-ibu penjual sambel yang ternyata jago makan pedas. Sontak, publik malah lebih tertarik pada ibu sambel daripada calon kepala daerah itu sendiri.

Sementara itu, Tim “Bisa Banget” mengusung strategi yang lebih modern dan kekinian. Mereka memutuskan untuk menggunakan influencer media sosial dan mengadakan kampanye virtual yang super kreatif. Sayangnya, mereka terlalu percaya diri dan membuat video kampanye dengan konsep yang tidak sesuai dengan kepribadian calon mereka. Akibatnya, calon kepala daerah mereka terlihat lebih mirip seorang karakter dari game yang penuh aksi daripada seorang calon pemimpin. Video tersebut viral, tapi bukan karena alasan yang positif. Banyak orang malah berpikir calon tersebut sedang menjalani audisi untuk film action.

Saat hari pemilihan tiba, suasana semakin meriah. Masyarakat kota kecil ini mengundi hasil pilkada dengan penuh canda tawa. Akhirnya, pemenangnya adalah seorang calon independen yang sama sekali tidak memiliki tim sukses. Ternyata, warga kota sudah bosan dengan drama dan hanya ingin sesuatu yang sederhana dan nyata. Semoga kita semua “terhibur”

Pesan Moral

Kisah pilkada ini memberikan pelajaran penting menjelang Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Kadang-kadang, strategi yang terlalu rumit dan berlebihan dapat menjadi bumerang jika tidak selaras dengan keinginan dan harapan masyarakat. Keaslian, kedekatan, dan pemahaman terhadap aspirasi rakyat sering kali lebih berharga daripada gimmick atau kemasan luar yang mengesankan. Dalam Pilkada Serentak, di mana banyak daerah akan memilih pemimpin secara bersamaan, kandidat dan tim sukses perlu lebih fokus pada substansi dan koneksi yang nyata dengan masyarakat daripada hanya mengandalkan strategi spektakuler. Masyarakat sering kali mencari sosok yang tulus dan dapat dipercaya, bukan sekadar tampilan atau promosi yang menarik perhatian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *