Oleh Yusuf Buraerah
HIBURAN, Sinjai (30/8/24), kosongsatunews.com – Di sebuah kota kecil, ada pemilihan ketua RT yang memancing banyak perhatian. Kandidat A, seorang penjual sayur lokal, memutuskan untuk menyewa tim sukses bernama “Kampanye Cemerlang” untuk memenangkan pemilihan ini. Tim ini terkenal dengan ide-ide segar, meskipun belum terbukti efektif.
Dengan dana kampanye yang terbilang cukup besar, tim “Kampanye Cemerlang” mulai merancang rencana ambisius. Mereka memutuskan untuk membuat kampanye yang tidak hanya mempromosikan kandidat A, tetapi juga membuat mereka menjadi terkenal di seluruh kota.
Pertama, mereka mengadakan acara peluncuran besar dengan tema “Makan Bersama Kandidat”. Mereka menyewa sebuah aula besar, mengundang ratusan orang, dan menyajikan hidangan gourmet—yang ternyata melebihi anggaran kampanye. Selain itu, mereka membuat spanduk raksasa yang bertuliskan, “Kandidat A: Pilihan Terbaik!” yang secara tidak sengaja terbalik sehingga terbaca, “Pilihan Terbaik: Kandidat A!”
Selanjutnya, mereka memutuskan untuk membuat iklan TV yang megah. Namun, alih-alih iklan politik, mereka membuat acara masak berjudul “Resep Terbaik dari Kandidat A”. Dalam acara ini, kandidat A yang sebenarnya tidak bisa memasak, ditampilkan membuat hidangan aneh seperti “Sup Sayur Belut” dan “Salad Pepaya Ekspres”. Iklan tersebut menjadi viral, tetapi bukan karena alasan yang diinginkan—warga kota justru tertawa terbahak-bahak melihat kandidat A berjuang di dapur.
Kemudian, mereka membeli slot iklan di radio lokal dengan segmen “Talk Show Kandidat A”, di mana tim sukses, bukan kandidat A, yang malah berbicara tentang berbagai topik random seperti cara memelihara ikan mas dan tips menanam tomat. Segmen ini membuat pendengar bingung dan mengeluh, karena tidak ada informasi relevan tentang pemilihan.
Puncaknya, mereka memutuskan untuk membuat kalender kampanye dengan foto kandidat A di berbagai lokasi yang absurd, seperti mengenakan jas hujan di tengah padang pasir dan berpakaian pahlawan super di taman kota. Kalender ini adalah bencana total dan hanya menambah kebingungan di kalangan pemilih.
Ketika hari pemilihan tiba, kandidat A akhirnya kalah telak, sementara kandidat lawan yang tidak dikenal lebih banyak mendapatkan suara. Tim sukses, yang telah menghabiskan seluruh dana kampanye dan bahkan lebih dari itu, berkumpul untuk evaluasi.
Salah satu anggota tim berkata sambil tertawa, “Jadi, kita menghabiskan seluruh anggaran untuk membuat kandidat A terkenal di acara masak dan radio tentang ikan mas, bukan untuk pemilihan.”
Ketua tim, dengan senyum kecut, menjawab, “Ya, tampaknya kita berhasil menjadi bintang TV—tapi hanya di acara masak dan talk show yang tidak relevan.”
Akhirnya, tim sukses menyadari bahwa meskipun mereka sangat kreatif, mereka perlu lebih fokus pada tujuan utama kampanye. Mereka berjanji untuk lebih memperhatikan kebutuhan kandidat dan pemilih di masa depan, alih-alih menjadi bintang di acara masak yang konyol. Semoga terhibur……