SINJAI, Kosongsatunews.com – Di tengah kondisi darurat yang melanda RSUD Sinjai, muncul sebuah kisah inspiratif dari Direktur RSUD Sinjai, Dr. Khahar Anis. Saat seorang pasien bernama Syabitte (45), warga Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, memerlukan donor darah dengan golongan darah B, Dr. Anis dengan sigap menawarkan diri untuk membantu. Tindakan ini menunjukkan kepedulian luar biasa dari seorang pemimpin yang tidak hanya memegang tanggung jawab administratif, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata dalam situasi darurat.
Syabitte saat ini dalam kondisi kritis dan membutuhkan tiga kantong darah untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, stok darah di rumah sakit sangat terbatas, sehingga pihak keluarga dan rumah sakit berusaha keras mencari pendonor dengan golongan darah yang sesuai. Kabar kebutuhan mendesak ini menyebar luas melalui grup WhatsApp dan media sosial, hingga akhirnya sampai kepada Dr. Anis.
Pada Minggu, 8 September 2024, sekitar pukul 13.14 WITA, Dr. Anis mengirim pesan WhatsApp kepada kosongsatunews.com, yang berbunyi, “Saya goldar B, semoga bisa membantuu, Insya Allah hari ini baru pulang ke Sinjai.” Pesan ini memberikan secercah harapan baru bagi keluarga pasien, yang selama ini diliputi kecemasan atas kondisi Syabitte.
Dr. Anis tidak hanya menunjukkan sisi kemanusiaannya, tetapi juga memberikan contoh teladan sebagai seorang pemimpin. “Ketika saya tahu golongan darah saya cocok dengan pasien, saya merasa wajib untuk membantu,” ungkapnya. Tindakan ini menunjukkan bahwa siapapun, dari posisi apapun, bisa berperan dalam menyelamatkan nyawa.
Dengan situasi yang semakin genting, RSUD Sinjai bersama keluarga pasien terus mengajak masyarakat yang memiliki golongan darah B untuk turut serta dalam aksi donor darah. Pihak keluarga sangat berharap, akan lebih banyak orang yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan, mengingat setiap kantong darah yang didonasikan sangat berharga bagi kehidupan Syabitte.
Selain menjadi bukti nyata akan pentingnya solidaritas dalam masyarakat, tindakan donor darah juga memiliki dampak yang mendalam baik bagi penerima maupun pendonor. “Setetes darah bisa menjadi penentu hidup dan mati seseorang. Semoga lebih banyak orang yang tergerak untuk membantu,” ujar dr. Anis lagi, mengimbau masyarakat untuk datang ke rumah sakit dan ikut berkontribusi.
Kisah Syabitte dan Dr. Anis ini juga menyoroti betapa krusialnya stok darah di RSUD Sinjai, yang selama ini kerap mengalami kekurangan. Kampanye untuk mengajak masyarakat mendonorkan darah sudah sering kali dilakukan, namun kesadaran untuk rutin mendonorkan darah masih perlu ditingkatkan.
Di saat-saat seperti ini, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan adanya koordinasi antara pihak rumah sakit dan berbagai komunitas di Sinjai, diharapkan semakin banyak orang yang bersedia mendonorkan darah secara sukarela, tidak hanya saat kondisi darurat saja, tetapi sebagai rutinitas kemanusiaan.
Bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darah untuk Syabitte, bisa langsung datang ke RSUD Sinjai atau menghubungi keluarga pasien melalui nomor yang telah disediakan. Setiap kantong darah yang diberikan akan menjadi harapan baru bagi Syabitte dan keluarganya.
Kisah heroik ini adalah cerminan dari nilai gotong royong dan rasa kemanusiaan yang begitu kuat di tengah masyarakat Sinjai. Di saat seseorang berada di ambang batas hidup dan mati, bantuan kecil dari sesama bisa membuat perbedaan yang besar. Seperti yang dilakukan Dr. Anis, tindakan kecil bisa memberikan dampak besar, menyelamatkan nyawa, dan memberikan harapan baru.(Yusuf Buraearah)