Gowa, kosongsatunews.com – Kilau kinerja Bupati Gowa, terus diasah, dipoles dan diejawantahkan dalam giat-giatnya menakhodai daerah yang kita cintai bersama ini.
Segudang ide dan gagasan, yang lahir dari kemaksimalan pemanfaatan daya guna pola pikir dan pola laku, terus digelontorkannya lewat kerja-kerja cerdasnya, sebagai aksi spontanitas menjawab segala bentuk permasalahan yang juga selalu berubah dan berkembang dalam skala signifikansinya.
Sterilisasi jangkauan berpikirnya pun masih tetap utuh, terawat dan selalu tepat waktu serta senantiasa berada pada posisi ON, untuk digunakan setiap saat.
Kali ini pun, dalam menjawab permasalahan sampah, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, melalui Pemerintah Kabupaten Gowa terus berupaya meningkatkan pengurangan sampah yang ada di Kabupaten Gowa. Hal yang dilakukan, dengan mengintegrasikan sistem penanganan sampah, salah satunya menyiapkan 1 motor sampah, untuk 1 RW.
Adnan Purichta Ichsan, mengatakan, persoalan sampah saat ini tidak ada habisnya. Selain karena kesadaran masyarakat yang masih sangat minim, juga upaya penanganan yang memang perlu dilakukan peningkatan.
“Kita harus menyadarkan diri sendiri, lalu kita bisa jadi contoh bagi masyarakat. Saya mau nantinya satu RW itu disiapkan satu motor sampah yang digunakan untuk pengangkutan sampah,” urai Bupati Gowa.
Diuraikannya, pengadaan motor sampah yang disiapkan tiap RW ini pun dianggarkan melalui dana kelurahan yang telah disiapkan. Apalagi Pemkab Gowa, katanya, telah menganggarkan Alokasi Dana Kelurahan (ADK) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gowa untuk 2019 ini sebesar Rp31,017 miliar ke 46 kelurahan.
“Kita memang harus membangun komitmen yang kuat dalam hal penanganan sampah ini,” tutur kosongsatu Gowa, saat memimpin langsung rapat penanganan sampah, di Baruga Tinggimae Rujab Bupati Gowa, Senin (9/9).
Dituturkannya, dalam melakukan pengurangan sampah, Pemkab Gowa juga menggerakkan bebas sampah plastik, salah satunya dengan mengganti penggunaan air kemasan menggunakan tumbler.
“Kami sudah membagikan ratusan tumbler hingga saat ini. Baik di lingkup ASN, pimpinan Forkopimda, anggota paskibraka, camat hingga lurah,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Wabup Gowa, menurutnya, jika ingin menjadi contoh untuk masyarakat diperlukan komitmen yang kuat. Tak hanya itu dalam mengurangi sampah di Gowa, perlu adanya tempat pembuangan.
“Sangat perlu untuk mengetahui neraca sampah. Dengan adanya bank sampah unit pada tiap kantor OPD dan kecamatan. Sehingga nantinya disitu akan kita ketahui, berapa jumlah sampah kita dan berapa yang berhasil kita tangani,” tegasnya..
Ditegaskannya,, agar para pimpinan OPD dan camat, dapat menindaklanjuti hal tersebut, dalam rangka menciptakan Gowa bersih.
“Jangan lupa terus melakukan sosialisasi edukasi sampai ke masyarakat bawah, terkait penanganan sampah ini. Agar masyarakat teredukasi bagaimana melakukan penanganan sampah,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharuddin Ridwan, mengaku Kabupaten Gowa sudah memiliki perencanaan yang baik dalam aspek penanganan lingkungan.
“Salah satu yang menarik di Gowa adalah penggunaan tumbler untuk pengurangan sampah plastik, ini adalah hal kecil tapi sangat besar manfaatnya. Menurut saya, ini suatu prestasi yang membuat saya kagum, apalagi tadi saya melihat Bapak Bupati Gowa menyuruh pulang para ASN atau pejabat hanya karena tidak membawa tumbler. Inilah seorang pimpinan daerah, yang luar biasa komitmennya dalam memerangi sampah plastik,” jelasnya.
Sementara, langkah peningkatan penanganan sampah dengan membuat bank sampah unit, memang harus segera dilakukan. Apalagi di Kabupaten Gowa memang telah memiliki bank sampah induk, sehingga lebih menunjang perencanaan dalam penanganan sampah.
“Setelah membuat bank sampah unit untuk mengetahui neracanya, kita lalu membuat TPS3R dan TPA, jika ini terpenuhi pasti Gowa akan bebas dari masalah persampahan,” pungkas Saharuddin Ridwan.
(Syahrir AR)