TANA TORAJA – Tim sepak takraw Tana Toraja membungkam segala keraguan dengan prestasi membanggakan pada ajang Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) Sulawesi Selatan 2025. Cabang olahraga yang sempat diremehkan ini sukses menorehkan hasil gemilang dengan meraih juara 2 kategori putra dan putri pada double event, sekaligus mengamankan tiket menuju Porprov Wajo–Bone 2026.
Prestasi ini menjadi jawaban tegas bagi pihak-pihak yang sebelumnya meremehkan eksistensi cabang olahraga sepak takraw. Sebelum kompetisi berlangsung, sempat beredar narasi dari oknum KONI Tana Toraja yang menyebut bahwa cabang ini hanya menghabiskan anggaran tanpa hasil. Namun, hasil di lapangan membantah keras stigma tersebut. Alih-alih membuang anggaran sia-sia, tim sepak takraw Tana Toraja justru berhasil mengharumkan nama daerah dengan persembahan dua medali perak sekaligus dalam ajang bergengsi tingkat provinsi.
Keberhasilan meraih juara di dua kategori sekaligus menunjukkan konsistensi dan kualitas pembinaan atlet di Tana Toraja. Double event ini menjadi bukti nyata bahwa investasi terhadap cabang olahraga sepak takraw tidaklah sia-sia. “Ini bukti nyata bahwa kami tidak main-main. Kerja keras atlet dan pelatih akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan bagi daerah,” ujar Semuel Petrus, S.Pd, salah satu pengurus tim sepak takraw Tana Toraja.
Dengan status sebagai runner-up, tim sepak takraw Tana Toraja kini secara otomatis melangkah ke Porprov Sulawesi Selatan di Wajo–Bone tahun 2026. Kesempatan ini menjadi momentum penting untuk mengasah kemampuan dan menargetkan prestasi yang lebih tinggi. Para atlet kini fokus pada program latihan lanjutan agar bisa menambah koleksi medali bagi Tana Toraja.
Dukungan dan apresiasi datang dari berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan. Sekretaris KNPI Masanda menyampaikan rasa bangganya sekaligus menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan potensi anak muda di bidang olahraga. “Saya bangga dengan prestasi tim sepak takraw Tana Toraja. Ini bukti nyata potensi pemuda kita luar biasa. Ke depan, semoga pemerintah lebih serius memperhatikan dan mendukung pengembangan potensi-potensi pemuda,” ujarnya.
Prestasi tim sepak takraw ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak meremehkan cabang olahraga apapun. Setiap cabor memiliki peluang besar untuk membawa nama baik daerah asalkan diberikan perhatian dan dukungan yang adil. “Kami berharap stigma negatif terhadap cabor tertentu bisa hilang. Semua cabor berhak mendapat dukungan yang sama. Buktinya, kami bisa berprestasi dan membawa nama baik Tana Toraja,” tegas salah satu atlet, Anjar.
Ketua tim, Arpen, menegaskan bahwa prestasi ini menjadi motivasi untuk melangkah lebih jauh di Porprov 2026 mendatang. “Kami buktikan bahwa anggaran yang diberikan tidak habis sia-sia. Kami persembahkan medali untuk Tana Toraja. Semoga dukungan terus mengalir agar kami bisa berbuat lebih baik lagi di Porprov nanti,” pungkasnya. (Ayu)




