MAMASA — Kondisi jalan poros yang menghubungkan Desa Ralleanak Utara dengan Desa Baruru di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, semakin memprihatinkan. Hingga kini, ruas jalan tersebut belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi.
Jalan poros ini menjadi akses vital yang sejak lama menghubungkan Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju. Namun, menurut warga, kondisinya kini rusak parah dan nyaris tak layak dilalui kendaraan, terutama saat musim hujan.
“Pemerintah seolah menutup mata terhadap kondisi jalan ini. Padahal, sejak dulu jalan ini menjadi jalur utama penghubung antar kabupaten,” ujar seorang pemuda dan aktivis asal Ralleanak Utara, Riskul, Jumat (31/10/2025).
Riskul menjelaskan, Desa Baruru merupakan wilayah yang cukup besar dan memiliki potensi hasil bumi melimpah seperti padi, nilam, kakao, dan berbagai hasil pertanian lainnya. Namun, potensi itu sulit berkembang karena buruknya akses infrastruktur.
“Sudah 80 tahun Indonesia merdeka dan Kabupaten Mamasa akan berusia 23 tahun, tapi kami masyarakat Ralleanak Utara dan Baruru masih merasakan penderitaan akibat jalan rusak. Desa tetangga sudah diaspal dan dibeton, sementara jalan kami masih seperti dulu,” tegasnya.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Mamasa dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera memberikan perhatian dan menganggarkan perbaikan jalan poros tersebut.
“Selama ini kami hanya diberi janji manis oleh para politisi menjelang pemilihan. Sekarang kami menuntut realisasi, bukan janji,” tambah Riskul dengan nada kecewa.
Warga berharap agar dalam waktu dekat, jalan poros Ralleanak Utara–Baruru bisa masuk dalam prioritas pembangunan infrastruktur, sehingga masyarakat dapat menikmati akses layak untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial mereka. (Ayu)

 
																				


