PAREPARE — Polres Parepare kembali mencatat prestasi besar dalam pemberantasan narkoba. Sebanyak 43,9 kilogram sabu berhasil diamankan di Pelabuhan Nusantara Parepare dari seorang kurir berinisial AA, menjadikannya pengungkapan terbesar sepanjang sejarah Polres Parepare. Dengan penangkapan ini, total sabu yang disita dalam sebulan terakhir mencapai 64 kg.
Konferensi pers yang digelar, turut dihadiri Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya kepolisian memerangi peredaran narkotika.
Kapolres Parepare, AKBP Indra Waspada Yuda, menjelaskan pengungkapan berawal dari informasi masyarakat mengenai seorang penumpang mencurigakan di kapal KM Aditya dari Kalimantan. Petugas langsung melakukan pengintaian begitu kapal bersandar di Pelabuhan Nusantara.
“Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan, ditemukan 44 bungkusan teh berlabel China. Dari hasil uji laboratorium, positif narkoba jenis sabu seberat 43,900 gram,” ungkap Kapolres.
AA mengaku hanya berperan sebagai kurir atas perintah seseorang berinisial AS di Kalimantan. Ia diarahkan mengantar sabu tersebut ke Pinrang, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan, tanpa mengetahui siapa penerimanya. Untuk tugas itu, AA dijanjikan upah Rp2 juta per bungkus, atau total Rp88 juta.
Kapolres menegaskan nilai barang haram tersebut diperkirakan mencapai Rp44 miliar. Jika diedarkan dalam paket kecil, jumlah itu diperkirakan dapat merusak hingga 217 ribu jiwa.
AA kini dijerat Pasal 112 dan 114 Undang-Undang Nomor 35 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati. Kapolres mengakui jaringan tersangka masih sulit diungkap karena minimnya informasi.
Sementara itu, Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres.
“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan menggagalkan peredaran narkoba dalam jumlah besar. Ini menyelamatkan ratusan ribu masyarakat,” kata Tasming.
Ia berharap pengungkapan ini menjadi langkah awal memutus mata rantai narkoba di Parepare dan mengajak masyarakat terlibat aktif dalam memberikan informasi.
“Mari masyarakat proaktif memberi informasi. Kita ingin bagaimana Parepare benar-benar bebas dari narkoba,” tutupnya.
(*)







