Menghadapi Krisis Ekonomi dengan Pendekatan Islam: Solusi untuk Kelas Menengah yang Tertekan

Oleh Muhammad Yusuf Buraerah, SH.

OPINI, Sinjai, (3/9/2024) Kosongsatunews.com – Di tengah krisis ekonomi yang kian mendalam, terdapat fenomena yang menarik perhatian: meningkatnya pengeluaran kelas menengah untuk hiburan dan pesta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lonjakan signifikan dalam pengeluaran untuk hiburan dari 0,22% menjadi 0,38%, dan untuk pesta dari 0,75% menjadi 3,18% dalam sepuluh tahun terakhir. Fenomena ini menimbulkan gambaran yang tampaknya kontradiktif; di tengah pendapatan yang stagnan dan penurunan kebutuhan dasar, kelas menengah justru menggandakan pengeluaran untuk kesenangan sesaat.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Banyak individu merasa tertekan oleh beban ekonomi yang semakin berat. Survei FKKMK-UGM mengungkapkan bahwa 26,7% generasi muda mengalami gangguan kecemasan, yang sering kali diatasi dengan mencari hiburan sebagai pelarian dari stres. Dalam konteks ini, hiburan seringkali menjadi cara untuk mengurangi tekanan, meskipun sering kali mengorbankan stabilitas keuangan.

Perspektif Islam dalam Mengatasi Fenomena Ini

Islam menawarkan solusi yang mendalam dan komprehensif untuk mengatasi fenomena peningkatan pengeluaran untuk hiburan di tengah krisis ekonomi. Beberapa langkah penting berdasarkan prinsip-prinsip Islam bisa menjadi solusi yang efektif.

1. Prioritaskan Kebutuhan, Kurangi Keinginan:
Islam mengajarkan pentingnya memprioritaskan kebutuhan pokok di atas keinginan yang tidak mendesak. Data menunjukkan penurunan pengeluaran untuk makanan dan perumahan, menggarisbawahi perlunya individu untuk mengalihkan fokus dari pengeluaran hiburan yang berlebihan menuju pengelolaan kebutuhan dasar. Langkah ini tidak hanya membantu dalam penghematan uang, tetapi juga menghindari stres finansial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Beribadah sebagai Pengganti Hiburan:
Dalam pandangan Islam, mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah merupakan cara terbaik untuk mengatasi stres dan ketidaknyamanan hidup. Mengganti waktu yang biasanya dihabiskan untuk hiburan dengan beribadah tidak hanya memberikan ketenangan jiwa, tetapi juga dapat mengubah perspektif seseorang terhadap kebahagiaan dan kepuasan hidup.

3. Peran Negara dalam Menjamin Kesejahteraan:
Menurut Islam, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebutuhan dasar rakyatnya terpenuhi. Penurunan daya beli kelas menengah menunjukkan perlunya kebijakan yang mendukung kontrol harga dan akses yang adil terhadap kebutuhan dasar. Kebijakan yang mencegah spekulasi harga serta memfasilitasi akses yang lebih baik terhadap pangan dan perumahan dapat membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

4. Edukasi Finansial dan Kesadaran:
Pendidikan mengenai pengelolaan keuangan yang bijak sangat penting untuk mengatasi fenomena ini. Laporan World Economic Forum menunjukkan bahwa generasi muda sangat terpengaruh oleh budaya konsumtif yang didorong oleh media sosial. Kampanye edukasi yang menekankan pentingnya hidup hemat dan mengelola keuangan dengan bijaksana akan membantu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu untuk hiburan dan, pada akhirnya, meningkatkan kualitas hidup.

5. Penciptaan Lapangan Kerja:
Salah satu solusi utama untuk mengatasi tekanan ekonomi adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang memadai. Penurunan jumlah penduduk kelas menengah menekankan perlunya negara untuk fokus pada penyediaan peluang kerja yang memadai. Kebijakan yang mendukung penciptaan pekerjaan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada hiburan sebagai bentuk pelarian dari masalah finansial.

6. Pengelolaan Keuangan Pribadi:
Penting bagi setiap individu untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengatur anggaran dan mengelola pengeluaran, individu dapat lebih bijaksana dalam membuat keputusan finansial dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

7. Pentingnya Kesederhanaan:
Islam mengajarkan kesederhanaan sebagai salah satu nilai penting dalam hidup. Menjalani hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan dalam konsumsi, termasuk pengeluaran untuk hiburan, dapat membantu individu mengelola keuangan dengan lebih baik dan mengurangi tekanan ekonomi.

8. Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat:
Islam mendorong keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Dalam menghadapi krisis ekonomi, penting untuk menjaga keseimbangan ini dengan tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan duniawi tetapi juga berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.

9. Dukungan Sosial dan Keluarga:
Dukungan dari keluarga dan komunitas juga memainkan peran penting dalam mengatasi stres dan tekanan ekonomi. Keluarga yang saling mendukung dapat membantu mengurangi beban mental dan emosional yang dirasakan, serta mengurangi kecenderungan untuk mencari pelarian melalui hiburan.

10. Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Keluarga:
Perencanaan anggaran yang matang untuk keluarga dapat membantu mengatasi masalah pengeluaran yang tidak perlu. Dengan perencanaan yang baik, keluarga dapat mengelola pengeluaran secara efektif dan memastikan bahwa kebutuhan dasar terpenuhi tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan.

11. Penguatan Ekonomi Lokal:
Mendukung ekonomi lokal dan produk-produk lokal dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pengeluaran yang tidak perlu. Islam mendorong perekonomian yang adil dan berkelanjutan, sehingga dukungan terhadap ekonomi lokal dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

12. Kesadaran akan Efek Negatif Konsumerisme:
Meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif dari budaya konsumerisme dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam pengeluaran. Kesadaran ini dapat mengurangi dorongan untuk berbelanja secara impulsif dan lebih fokus pada kebutuhan yang benar-benar penting.

13. Memanfaatkan Teknologi untuk Edukasi Finansial:
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan edukasi finansial. Aplikasi dan platform digital yang menyediakan informasi tentang perencanaan keuangan dan pengelolaan anggaran dapat membantu individu dan keluarga dalam membuat keputusan finansial yang lebih baik.

14. Pentingnya Investasi dalam Pendidikan:
Investasi dalam pendidikan, baik pendidikan formal maupun pelatihan keterampilan, dapat membuka peluang untuk pendapatan yang lebih baik di masa depan. Pendidikan yang baik dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja, sehingga membantu mengatasi tekanan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada hiburan.

15. Kesadaran Spiritual dan Mental:
Akhirnya, kesadaran spiritual dan mental adalah aspek penting dalam mengatasi krisis ekonomi. Dengan menjaga kesehatan mental dan spiritual, individu dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih baik dan mencari solusi yang lebih efektif untuk masalah yang dihadapi.

Dengan menerapkan solusi-solusi ini, masyarakat dapat menghadapi krisis ekonomi dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan memuaskan. Mengutamakan kebutuhan dasar, beralih ke ibadah sebagai sumber ketenangan, serta memastikan kebijakan ekonomi yang adil adalah langkah-langkah penting yang tidak hanya akan mengatasi peningkatan pengeluaran untuk hiburan, tetapi juga menciptakan kesejahteraan yang lebih menyeluruh dan seimbang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *