MAJENE – KOSONGSATUNEWS.COM — Stock beras Bulog Sulawesi Barat Terancam menyusut, pasalnya sejumlah gudang dalam wilayah Cabang Bulog Polman mengeluarkan beras tanpa pengawasan ketat dan tidak jelasnya titik distribusi beras yang dikeluarkan tersebut.
Hasil investigasi wartawan media ini, beberapa gudang Bulog, mengeluarkan beras dalam jumlah puluhan ton tanpa ada label Bulog, selain itu setiap gudang yang mengeluarkan beras tanpa kehadiran kepala gudang maupun juru timbang gudang.
Salah satu gudang Bulog di Kabupaten Majene, tepatnya gudang Bulog Rangas. Kamis siang ( 25/12/2025 ), sebanyak 10 ton beras dengan kemasan 50 kg tanpa label Bulog di keluarkan dari gudang Bulog Rangas dengan menggunakan truk tanpa titik distribusi yang jelas.
Anehnya, beras yang keluar dari gudang Rangas tanpa kehadiran kepala gudang maupun juru timbang, dan hanya diawasi satpam setempat.
Sukardi, satpam Bulog Rangas kepada media ini mengaku, jika beras yang di keluarkan dari gudang Bulog atas perintah lisan kepala gudang, namun tidak ada dokumen pendukung yang dipegang terkait pengeluaran beras tersebut.
“Kepala gudang sementara berada di Polewali, begitu juga juru timbang tidak ada disini, sehingga saya sebagai satpam ditugaskan untuk mengawasi pengeluaran beras ini, ” kata Sukardi.
Sebelumnya, Pimpinan Cabang Bulog Polman, Hadir mengatakan, setiap beras yang keluar dari Bulog harus melalui pengawasan ketat dan beras yang keluar dikemas dengan menggunakan label Bulog.
Ketidak hadiran kepala gudang Bulog Rangas beserta juru timbang, adalah bentuk kelalaian yang berpotensi dapat mengancam penyimpangan atas stok beras Gudang Bulog Rangas.
Secara ringkas, Kepala Gudang Bulog memegang tanggung jawab penuh atas manajemen dan pengawasan stok di gudangnya. Ketidaktegasan pengawasan dapat berakibat serius, dari sanksi internal perusahaan hingga jerat hukum pidana.
Sanksi bagi Kepala Gudang Bulog yang terbukti lalai dalam pengawasan dapat meliputi sanksi disiplin internal hingga sanksi pidana. Jenis sanksi yang dikenakan sangat bergantung pada sifat kelalaian, tingkat kerugian yang ditimbulkan, dan status kepegawaian individu tersebut.
Kepala Gudang Bulog, Soeharto saat di konfirmasi media ini melalui saluran telepon WhatsApp, langsung menutup teleponnya saat ditanya terkait pengeluaran beras dari Bulog Rangas. Saat kembali wartawan media ini mencoba menghubungi telpon selulernya, dalam kondisi tidak aktif.







